Liputan6.com, Jakarta - Peran data center yang begitu penting saat ini ternyata harus didukung ketersediaan daya cadangan untuk kondisi darurat.
Penanganan downtime yang cepat dan tepat dapat membantu pelaku bisnis menekan kerugian akibat pusat data yang bermasalah.
Namun, tak sedikit perusahaan belum memerhatikan daya sebagai salah satu penunjang kinerja data center. Uninterruptible Power Supply (UPS) misalnya, terkadang fungsinya sering diabaikan. Padahal perangkat itu harus berjalan secara terus-menerus, tak sekadar saat aliran listrik terputus.
Baca Juga
Tak hanya itu, kegagalan sistem UPS dan genset ternyata menjadi salah satu penyebab downtime di data center. Berdasarkan penelitan Ponemon Institute, UPS bahkan menduduki peringkat pertama sebagai penyebab downtime pusat data.
Kerugian yang timbul dari ketidaktersediaan daya cadangan dapat mengakibatkan kerugian material dan juga imaterial. Untuk itu, General Manager Power Backup Solution BPT Chris Agustono W. menuturkan, penting bagi data center didukung dengan UPS dan genset memadai.
"Kondisi itu tak hanya bisa menyebabkan kerugian terukur, tetapi juga tak terukur," ujar Chris saat konferensi pers di Jakarta, Senin (17/10/2016). Ia mengatakan kerugian tak terukur terkadang berakibat cukup fatal.
Kerugian tak terukur termasuk reputasi dan citra yang rusak, ataupun kredibilitas perusahaan menurun. Kondisi itu tentu dapat menghilangkan kesempatan bisnis dari pelaku usaha lain yang ingin memanfaatkan layanan.
Jumlah itu belum termasuk kerugian yang terukur, semisal kerugian material akibat kerusakan pusat data. Di samping itu, ada pula kerugian akibat pemulihan perangkat yang rusak.
Karena itu, ketersediaan UPS dan genset untuk mendukung kinerja pusat data sangat diperlukan. Tak lupa ia juga menuturkan, meski kebutuhan akan UPS dan genset sudah dipenuhi, masih diperlukan juga perawatan secara berkala.
(Dam/Why)