Bos Facebook: Saya Bukan Ateis!

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, akhirnya mengaku bahwa dirinya bukan seorang ateis.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Jan 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 12:20 WIB
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Liputan6.com, California - Melalui sebuah unggahan di akun Facebook resminya, pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg menegaskan dirinya bukan ateis.

Hal itu menyusul pernyataan seorang pengguna Facebook, ketika dirinya mengucapkan Selamat Natal dan Hanukkah.

"Selamat Natal dan Hanukkah dari Priscilia, Max, Beast, dan saya," tulis Zuckerberg pada laman Facebook-nya.

Salah satu pengguna Facebook pun menimpali ucapan tersebut dengan bertanya, bukankah Zuckeberg seorang ateis.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (4/1/2016), ia pun segera menampik hal tersebut dan menyebut bahwa dirinya telah dibesarkan sebagai Yahudi. Ia pun tak menampik telah melalui tahap mempertanyakan banyak hal dan kini percaya bahwa agama merupakan hal penting. 

Pernyataan tersebut seakan menjawab laporan dari Quartz beberapa tahun lalu yang menyebut Zuckerberg adalah seorang ateis. Ketika itu, ia mengungkapkan informasi tersebut melalui sebuah unggahan di akun Facebook-nya.

Namun, ia sendiri tak mengungkapkan agama yang kini dianutnya. Saat mengunjungi Pagoda di Tiongkok pada 2015, ia sempat menyatakan kekagumannya pada Budhisme sebagai agama dan filsafat yang menakjubkan.

Zuckerberg sendiri dalam beberapa unggahan memang tak menampik terbuka untuk mempelajari ajaran agama yang ada di dunia. Salah satu tokoh agama yang pernah ditemuinya adalah Paus Fransiskus saat kunjungannya ke Vatikan, Agustus 2016. 

Kunjungan tersebut, menurut juru bicara Vatican Greg Burke, membahas salah satu topik mengenai pemanfaatan teknologi untuk mengentaskan kemiskinan. 

Di samping itu, teknologi komunikasi juga diharapkan dapat mendorong pertemuan budaya dan membuat pesan harapan, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

(Dam/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya