Liputan6.com, Jakarta - Emoji kini sudah menjadi salah satu sarana universal untuk mengungkapkan perasaan maupun pikiran penggunanya. Melalui emoji, pengguna smartphone bisa menunjukkan tanggapan secara lebih beragam dan menarik.
Namun, ternyata tak seluruh emoji bisa dinikmati secara merata oleh pengguna Android dan iOS. Dalam beberapa kasus, emoji yang dikirimkan oleh pengguna iOS kerap tak terbaca oleh pengguna Android.
Beberapa contoh emoji tersebut, seperti jari yang menyilang ataupun orang yang mengangkat bahu. Karena itu, ketika pengguna iPhone mengirimkan emoji tersebut, kebanyakan smartphone Android akan menampilkannya sebagai kotak kosong
Advertisement
Baca Juga
Lantas, mengapa hal itu dapat terjadi? Dikutip dari Business Insider, Rabu (18/1/2017), alasan utama perbedaan itu adalah pembaruan software yang dilakukan pada iPhone lebih berkala dan rutin.
Unicode, organisasi yang menyetujui emoji baru selalu meluncurkan emoji secara rutin tiap tahunnya. Emoji tersebut kemudian diintegrasikan pada software Apple maupun Google.
Melalui pembaruan software tersebut, emoji anyar pun turut dihadirkan bagi pengguna masing-masing sistem operasi. Dan, dalam hal ini, Apple lebih unggul dari sisi kecepatan dan waktu lebih berkala.
Kondisi berbeda ditemui di Android, beberapa vendor smartphone dari sistem operasi besutan Google itu terbilang beragam dalam meluncurkan pembaruan. Masing-masing perusahaan menghadirkan update software secara berbeda-beda, bahkan terbilang lambat.
Di samping itu, beberapa aplikasi populer di Android, seperti WhatsApp menggunakan hardcoding untuk memasukkan emoji, alih-alih memanfaatkan dukungan sistem operasi yang sudah tertanam.
Hal itu membuat tak seluruh pengguna Android mendapatkan emoji terbaru. Kemungkinan paling besar untuk mendapatkan emoji terbaru secara berkala adalah menggunakan smartphone yang dijamin mendapatkan update langsung dari Google, seperti Pixel ataupun Nexus.
(Dam/Ysl)