Liputan6.com, Jakarta - Asmaul Husna sering kali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari doa umat Islam. Namun, penggunaan yang kurang tepat dapat menyebabkan doa tidak efektif. Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, dalam salah satu kajian yang disampaikan melalui platform digital.
Dalam video yang dikutip dari kanal YouTube @mizukayt2345, UAH menjelaskan bagaimana seharusnya seorang Muslim memanfaatkan Asmaul Husna saat berdoa. Menurutnya, memahami makna di balik setiap nama Allah adalah kunci utama agar doa menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan.
Advertisement
"Kalau Anda punya masalah, sebut nama Allah, bukan mengeluh atau menyebut nama-Nya sembarangan. Cari nama-nama Allah yang terbaik sesuai dengan persoalan yang sedang dihadapi. Itulah esensi dari Asmaul Husna," jelasnya dalam video tersebut.
Advertisement
UAH menegaskan bahwa hafalan Asmaul Husna memang penting, tetapi hafalan tersebut bukan sekadar untuk diucapkan tanpa tujuan. Setiap nama Allah memiliki makna dan fungsi tertentu yang dapat membantu umat dalam menyelesaikan persoalan hidup.
Misalnya, jika seseorang sedang menghadapi kesulitan, nama Allah yang tepat untuk disebut adalah Al-Fattah, yang bermakna Maha Pembuka. Begitu pula jika persoalannya terkait rezeki, maka nama Ar-Razzaq menjadi pilihan yang sesuai.
"Kalau ada yang mengganggu Anda di tempat kerja, sebutlah Yaa Allah, Yaa Jabar. Jika Anda sedang memohon kesabaran, gunakan Yaa Sobur. Jangan menyebutkan semuanya sekaligus, karena setiap nama itu memiliki konteks yang spesifik," tambahnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Kesalahan Pakai Asmaul Husna, Membuat Doa Tak Efektif
Kesalahan dalam menyebut nama Allah, menurut UAH, dapat berujung pada doa yang kurang efektif. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang tidak memiliki masalah tetapi terus-menerus memohon kesabaran dengan menyebut Yaa Sobur.
"Yaa Sobur itu adalah permohonan agar diberikan kesabaran saat menghadapi masalah. Kalau Anda tidak sedang punya masalah tetapi meminta kesabaran, itu sama saja dengan meminta masalah datang," ujarnya dengan tegas.
Ia juga mengingatkan bahwa doa bukanlah sekadar rutinitas melafalkan nama-nama Allah, melainkan harus disertai dengan pemahaman mendalam tentang makna dan fungsi dari nama tersebut.
Penggunaan Asmaul Husna yang tepat, lanjut UAH, tidak hanya meningkatkan kualitas doa, tetapi juga memperkuat hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.
"Ketika Anda memohon dengan nama yang tepat, Anda sedang menunjukkan pemahaman dan keyakinan kepada Allah. Inilah yang membuat doa Anda lebih kuat dan bermakna," jelasnya lagi.
Selain itu, UAH juga mengajak umat untuk mempelajari Asmaul Husna secara mendalam. Hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti kajian atau membaca literatur yang kredibel.
Menurutnya, dengan memahami Asmaul Husna, umat Islam dapat lebih bijak dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Sebab, setiap nama Allah adalah solusi bagi setiap masalah manusia.
Â
Advertisement
Jangan Berdoa Biar Kelihatan Alim
Ia mencontohkan, jika seseorang merasa lemah, menyebut nama Al-Qawiyy, yang berarti Maha Kuat, dapat memberikan kekuatan spiritual.
Lebih jauh, UAH menekankan pentingnya menggunakan nama Allah dengan niat yang tulus dan hati yang ikhlas. Niat yang murni menjadi syarat utama agar doa diterima.
"Jangan pernah berdoa hanya karena ingin terlihat alim di hadapan orang lain. Doa adalah komunikasi langsung antara Anda dan Allah," tegasnya.
Dalam kajian tersebut, UAH juga menyinggung pentingnya memahami makna doa secara menyeluruh. Sebab, doa yang disampaikan tanpa pemahaman hanya akan menjadi kata-kata kosong.
"Doa itu harus dengan hati, bukan hanya lisan. Ketika hati Anda terhubung dengan doa, maka Allah akan mendengarnya," katanya.
Untuk mendalami Asmaul Husna, UAH menyarankan agar umat Islam melibatkan diri dalam aktivitas keagamaan, seperti menghadiri pengajian atau diskusi Islami.
Quantum Akhyar Institute, yang didirikan oleh UAH, juga menyediakan berbagai program pendidikan Islam yang mendalam, termasuk tentang Asmaul Husna.
Ia menutup pesannya dengan mengingatkan bahwa doa adalah salah satu ibadah paling mulia dalam Islam. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu menjadikannya sebagai rutinitas harian yang penuh makna.
"Dengan doa yang benar, hidup Anda akan lebih tenang, masalah lebih mudah terselesaikan, dan keberkahan akan terus mengalir," pungkasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul