Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat, malware bernama HummingBad, yang menghantui pengguna Android pada pertengahan 2016? Malware ini dipercaya sudah menginfeksi setidaknya sepuluh juta perangkat Android saat itu.
Meski telah dibabat habis dari Google Play, malware versi terbaru yang bernama HummingWhale muncul dan kembali menjangkiti dua puluh aplikasi yang sudah diunduh jutaan kali oleh pengguna via Google Play.
Mengutip laporan Check Point via BGR, Kamis (26/1/2017), HummingWhale menjadi lebih canggih dari sebelumnya, sehingga mampu menipu banyak pengguna Android.
Advertisement
Baca Juga
Sekadar informasi, Check Point merupakan perusahaan keamanan siber yang sebelumnya mengungkap keberadaan HummingBad pertama kali pada tahun lalu. Check Point mengatakan, pembuat dan malware yang berhasil menginfeksi aplikasi tersebut mampu menghasilkan uang US$ 300,000 atau setara dengan Rp 4 miliar, setiap bulannya.
Uniknya, alih-alih mencuri data-data penting di dalam ponsel, malware ini membajak iklan yang kamu lihat di aplikasi. Saking canggihnya, malware ini dapat memasang berbagai aplikasi tipuan tanpa sepengetahuan pengguna dan tanpa membebani perangkat Android.
Agar aplikasi tersebut makin banyak diunduh, HummingWhale berusaha meningkatkan reputasinya di Google Play dengan menggunakan komentar dan rating palsu. Disebutkan, HummingWhale menyamarkan dirinya menjadi aplikasi di Google Play sebagai aplikasi kamera yang dibuat oleh pengembang asal Tiongkok.
(Ysl/Why)