Dianggap Curi Teknologi, Waymo Layangkan Gugatan Hukum ke Uber

Waymo, anak perusahaan Alphabet telah melayangkan gugatan hukum kepada Uber yang dianggap telah mencuri teknologi mobil otonomosnya

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Feb 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2017, 19:00 WIB
Google
Proyek mobil otonomos Google kini berubah nama menjadi Waymo (sumber: waymo.com)

Liputan6.com, Jakarta - Waymo, perusahaan mobil otonomos yang baru saja memisahkan diri dari Google, dilaporkan telah melayangkan gugatan hukum kepada Uber. Alasannya, perusahaan penyedia layanan ride-sharing itu dianggap telah mencuri rahasia perusahaan mengenai mobil otonomos.

Gugatan itu berfokus pada Otto, perusahaan truk otonomos yang diakuisisi Uber tahun lalu. Dikutip dari CNET, Sabtu (25/2/2017), gugatan itu turut membawa mantan pegawai Google bernama Anthony Levandowski.

Ia dianggap telah membawa penelitian teknologi sistem otonomos ke Otto, perusahaan yang ternyata ikut didirikan olehnya. Ia juga disebut-sebut telah mengunduh sekitar 14 ribu file rahasia penelitan mengenai mobil otonmos yang dilakukan di Google.

Setelah itu, ia keluar dari perusahaan dan mendirikan Otto yang belakangan diakuisisi Uber. Waymo pun menuduh Levandowski telah menggunakan software khusus untuk mengakses file tersebut dan mengatur ulang komputer untuk menutupi jejaknya.

Gugatan ini kian rumit mengingat hubungan kedua perusahaan sebenarnya cukup dekat. GV, anak perusahaan Alphabet yang berfungsi sebagai venture capital firm, ternyata merupakan salah satu investor Uber. Perusahaan yang telah berinvestasi sejak 2013 itu merupakan salah satu investor dengan nilai cukup tinggi. 

Waymo menyadari hubungan tersebut dan telah melakukan pembahasan terlebih dulu sebelum melayangkan gugatan. Menanggapi gugatan itu, juru bicara Uber mengatakan pihaknya serius menanggapi tuntutan yang ditujukan kepada Otto dan Uber. Karenanya, perusahaan akan meninjau terlebih dulu secara hati-hati.

Sekadar informasi, Waymo sebelumnya merupakan bagian dari proyek Google. Namun tahun lalu, perusahaan itu memisahkan diri dari Google dan berjalan sendiri di bawah naungan Alphabet. Perusahaan itu juga berencana membawa sistem kendaraan otomatis ke publik.

Menurut CEO Waymo John Krafcik, Waymo merupakan turunan dari misi perusahaan untuk mencari 'cara baru dalam mobilitas'. Karena itu, pembentukan Waymo diharapkan dapat membuat sistem otonomos menjangkau lebih banyak orang.

Sistem otonomos ini nantinya dapat digunakan untuk sejumlah keperluan, seperti ride-sharing, transportasi, truk, logistik, dan dipakai pada kendaraan pribadi. Sejumlah pengembangan juga masih dilakukan, mulai dari pemetaan, navigasi, termasuk pengalaman berkendara lebih baik.

(Dam/Why)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya