Berhasil Setop WannaCry, Pria 22 Tahun Ini Sumbang Rp 133 Juta

MalwareTech, pemuda 22 tahun yang berhasil menghentikan WannaCry, diganjar hadiah Rp 133 juta. Ia pun akan mendonasikan uang tersebut.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 19 Mei 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 08:30 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemuda 22 tahun yang berhasil menghentikan penyebaran ransomware WannaCry mengaku akan menyumbangkan hadiah yang diterimanya.

"Aku tidak ingin uang atau ketenaran. Aku memilih memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya," kata MalwareTech sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Jumat (19/5/2017).

Sekadar mengingatkan, akhir minggu lalu sebuah ransomware yang dipakai NSA (Badan Keamanan Nasional AS) menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi berbagai organisasi di lebih dari 150 negara.

Mulai dari Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), sejumlah rumah sakit di Inggris dan Indonesia, FedEx, Nissan, dan operator telekomunikasi Spanyol Telefonica menjadi korban serangan WannaCry.

Namun, peredaran ransomware WannaCry itu berhasil dihentikan saat peneliti keamanan Inggris dengan nama MalwareTech ( diketahui berusia 22 tahun) mendaftarkan sebuah domain web yang dipakai untuk menyebarkan WannaCry. Dengan begitu, secara tak sengaja ia memicu "killswitch" WannaCry.

Keberhasilan yang tak disengaja ini rupanya membuat MalwareTech dibanjiri dengan publisitas media yang tidak diinginkannya. Wartawan pun melacak nama aslinya, menerbitkan foto yang diduga merupakan foto dirinya, hingga muncul di luar rumah keluarganya.

"Jika Anda muncul di rumah saya, saya pasti sudah mencoret Anda dari daftar media yang saya izinkan untuk melakukan wawancara eksklusif," begitu katanya kepada Business Insider.

Ia menambahkan, keberhasilannya menghentikan WannaCry juga tak membuat pria 22 tahun ini takut keselamatannya akan terancam.

"Saya tidak senang dengan banyaknya orang yang mengetuk rumahku gara-gara mencoba membantu mengatasi kekacauan yang terjadi akhir pekan lalu," tuturnya.

MalwareTech pun ditawari hadiah sehilai US$ 10.000 atau setara Rp 133 juta oleh HackerOne atas keberhasilannya. HackerOne merupakan sebuah platform yang memungkinkan ahli keamanan melaporkan masalah-masalah keamanan dalam sebuah software. Sebagai balasannya, mereka memberikan hadiah (program bug bounty).

Internet Lebih Aman

Upaya MalwareTech ini membuat HackerOne secara terbuka memberikannya hadiah dan menuliskan, "Terima kasih atas upayamu melakukan penelitian terhadap malware ini dan terima kasih karena telah membuat internet lebih aman," demikian diungkapkan HackerOne.

Alih-alih menerima dengan senang hati, ia justru bilang tak membutuhkan uang itu. "Saya berencana melakukan jajak pendapat tentang yayasan mana yang akan mendapatkan sebagian besar uang ini. Sementara sisanya akan dipakai untuk membeli buku-buku, bagi mereka yang tak mampu," kata MalwareTech.

Melalui email, MalwareTech menyebutkan alasannya mendonasikan hadiah itu. "Karena membantu orang lain sangat menyenangkan," tuturnya.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya