Korban WannaCry Didominasi Pengguna Windows 7

Data dari Kaspersky Lab menunjukkan korban terbanyak ransomware WannaCry berasal dari Windows 7.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 22 Mei 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2017, 19:00 WIB
Ransomware
Ransomware WannaCry 2.0 siap mengintai pengguna. (Doc: NBC)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan ransomware WannaCry yang sempat menghebohkan dunia, berangsur-angsur menurun. Sejumlah peneliti keamanan pun masih terus melakukan penelitian mengenai serangan tersebut.

Salah satunya dilakukan oleh Kaspersky Lab yang telah menemukan korban serangan terbanyak dari malware tersebut. Dikutip dari The Verge, Senin (22/5/2017), sistem operasi yang paling banyak terinfeksi ternyata berasal dari Windows 7.

Menurut data Kaspersky, korban yang berasal dari Windows 7 mencapai 98 persen dari korban keseluruhan. Jumlah itu mencakup pengguna Windows 7 Home x64 Edition, Windows 7, Windows 7, dan Windows 7 x64 Edition.

Sementara sistem operasi lain yang menjadi korban WannaCry adalah Windows 2008 R2 Server. Uniknya, korban serangan yang menggunakan Windows XP ternyata tak signifikan, berbeda dari dugaan sebelumnya.

Karenanya, laporan ini secara tak langsung berhasil menekankan kecilnya peran XP dalam penyebaran WannaCry. Padahal, sebelumnya sempat diduga sistem operasi ini turut menjadi salah satu faktor penyebaran WannaCry.

Di sisi lain, banyaknya korban serangan dari Windows 7 tak lepas dari jumlah penggunanya yang masih banyak. Laporan menyebutkan, Windows 7 menjadi versi paling banyak dipakai dengan jumlah pengguna empat kali lebih tinggi dari Windows 10 di seluruh dunia.

Meski tak banyak menjadi korban, seorang peneliti keamanan bernama Adrian Guinet dilaporkan telah berhasil menemukan solusi untuk file yang dikunci WannaCry.

Pria yang bekerja di perusahaan keamanan Quarsklab itu berhasil menemukan kunci untuk membuka enkrispi pada Windows XP.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya