Berlebihan Gunakan Smartphone Dapat Ubah Bentuk Mata Pengguna

Penggunaan smartphone yang berlebihan tiap hari bisa mengubah bentuk mata dan menjadikan pengguna mengalami kerabunan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Jul 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2017, 18:00 WIB
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Saat televisi dan monitor komputer diciptakan, pengguna selalu diingatkan untuk tidak duduk terlalu dekat dengan layar demi kesehatan mata.

Nah, kini dengan hadirnya smartphone, orang dihadapkan dengan layar smartphone tiap waktu, siang dan malam.

Sebagian pengguna mungkin sudah menyadari dampak buruk melihat layar smartphone terus-menerus terhadap mata. Namun, ternyata dampaknya tidak sesederhana yang dipikirkan.

Dalam wawancara Wired dengan seorang ahli mata Andrew Bastawrous yang Tekno Liputan6.com kutip Minggu (2/7/2017), dikatakan penggunaan smartphone bisa membuat bentuk mata penggunanya berubah serta menyebabkan mata rabun dan lamur.

"Banyak orang menjadi (lebih cepat) rabun sejak satu dekade yang lalu. Implikasi dari hal ini bukan hanya berarti lebih banyak orang yang butuh kacamata, namun ini adalah kondisi patologis," kata Bastawrous.

Ia mengatakan, kondisi myopia epidemic (mata lamur) ini terjadi karena ukuran bola mata membesar, terutama pada populasi keturunan Asia. Miopia menyebabkan orang berpotensi menderita kerusakan penglihatan seperti glaukoma atau permasalahan retina lainnya.

Menurut Bastawrous, kondisi ini ditemui di seluruh dunia, terutama di Asia. Bahkan, di Singapura, lebih dari 90 persen anak sekolah terkena rabun yang pada gilirannya dapat berubah menjadi miopia (mata lamur).

Ia mengatakan, "Hal tersebut terjadi lantaran orang makin banyak yang membaca dari jarak dekat, terutama dengan smartphone yang menjadikan mata lebih cepat rabun. Tentunya, kondisi ini juga didorong oleh hal lain, misalnya saja saat orang lebih sedikit menghabiskan waktu di luar ruangan."

Bisa dibilang, penggunaan smartphone berlebih serta jarang berada di luar ruangan jadi faktor pendorong pada mata rabun dan lamur.

Untuk itu, Bastawrous yang juga founder PEEK Vision itu mengingatkan agar mengurangi waktu di depan layar smartphone, terutama bagi anak-anak. Selain itu, dia juga menyarankan agar anak di sekolah lebih banyak menghabiskan waktu di luar kelas.

(Tin/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya