XL Tambah 6.000 BTS hingga Akhir 2017

Hingga paruh 2017, XL Axiata telah membangun sebanyak 7.000 unit BTS, dan akan menambah 6.000 BTS sampai akhir tahun.

oleh Corry Anestia diperbarui 18 Jul 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 15:30 WIB
BTS
BTS (ckn.io)

Liputan6.com, Jakarta - Demi menggenjot pengguna dan trafik layanan data, XL Axiata akan menyelesaikan pembangunan 6.000 Base Transceiver Station (BTS) hingga akhir tahun ini. Sampai dengan paruh 2017, XL telah membangun sebanyak 7.000 unit BTS.

VP Project Management Office XL Axiata, I Gede Darmayusa mengungkap, ekspansi jaringan di semester kedua ini akan lebih difokuskan di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Kan memang target pembangunan BTS kami sebanyak 15.000 unit di 2017 ini. Sebagian besar pembangunan BTS sudah beres di Jawa dan Bali," ujar I Gede, ditemui di peluncuran kartu perdana Super Ngobrol Baru di Jakarta, Senin (17/7/2017) kemarin.

Selain itu, lanjut I Gede, pihaknya juga banyak melakukan upgarde jaringan pada transportasi dan transmisi. Tujuannya untuk meningkatkan experience user kepada pengguna.

"Dengan begitu, 4G yang kami geber kemarin bisa mencapai experience yang kami inginkan. Tidak harus tinggi, setidaknya di level yang buat pengguna nyaman. Sekarang kan average kecepatan kami 9-10MBps, kami coba pertahankan di level itu," paparnya.

Menurutnya, penambahan BTS ini sejalan dengan kenaikan pelanggan data di jaringan XL. I Gede mencatat jumlah pelanggan data berkontribusi 68 persen terhadap total pelanggan XL saat ini yang mencapai 48 juta pengguna.

Jaringan Tumbang

Pada kesempatan sama, I Gede turut mengungkap penyebab terganggunya jaringan XL sejak Minggu (16/7/2017) lalu. Ia mengungkap ada kabel fiber optic di bawah laut yang putus di wilayah Sumatera.

Kabel tersebut menghubungkan Jakarta dan Singapura, dan berfungsi untuk mengirimkan trafik layanan ke internasional. Saat ini, pihak XL masih menyelidiki penyebab putusnya kabel tersebut.

"Putusnya kabel tersebut membuat 30 persen kapasitas kami down. Kami saat itu mengusahakan untuk mendapat kapasitas tambahan dengan rerouting, sehingga dampaknya gangguan jaringan tidak separah di awal," jelas I Gede.

Ia mengatakan pihaknya terus melakukan penambahan kapasitas sambil menunggu kabel fiber yang putus diperbaiki. Namun, ia memastikan bahwa layanan XL sudah kembali normal.

"Butuh waktu sekitar dua minggu untuk memperbaiki kabel putus, tetapi layanan sudah normal kok. Kita sudah compensate dengan rerouting, lalu memaksimalkan kabel kami yang di tiga jalur," tambahnya.

(Cas/Why)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya