Begini Cara Mudah Menangkal Hoax ala Mafindo

Mafindo menjelaskan bahwa Lapor Hoax dan Anti-Hoax Search Engine merupakan layanan publik yang bisa diakses oleh siapa pun.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Jan 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 17:30 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Anti Hoax Indonesia (Mafindo) terus berusaha menghalau informasi palsu atau hoax. Langkah terbaru organisasi tersebut yaitu dengan meluncurkan layanan Lapor Hoax dan Anti-Hoax Search Engine (ASE).

Dalam keterangan resminya, Rabu (17/1/2018), Mafindo menjelaskan bahwa Lapor Hoax dan Anti-Hoax Search Engine merupakan layanan publik yang bisa diakses oleh siapa pun. Keduanya bisa diakses melalui alamat www.turnbackhoax.id dan search.turnbackhoax.id.

Melalui layanan Lapor Hoax, masyarakat bisa membuat laporan tentang informasi palsu yang ditemukan di internet kepada Mafindo melalui email.

Warganet cukup mengisi formulir yang ada pada laman Lapor Hoax, mencakup nama, alamat email, teks hoax, pesan dan gambar-gambar yang berkaitan dengan laporan tersebut.

Kemudian untuk ASE, masyarakat bisa menggunakan layanan tersebut untuk mencari informasi yang dijamin terpercaya. ASE akan menampilkan hasil pencarian Google yang sudah disesuaikan agar tidak menampilkan informasi-informasi palsu.

"ASE hanya mencari situs web terpercaya. Situs web yang berisi berita palsu, hoax atau ujaran kebencian tidak akan ditampilkan," demikian keterangan yang tertulis di laman ASE.

Situs web di ASE terdiri dari beberapa kriteria, yang salah satunya merupakan bagian dari anti-hoax database di turnbackhoax.id.

Selain itu juga terdaftar di Dewan Pers dengan status "Terverifikasi Faktual dan Administrasi" dan situs web terpercaya seperti Wikipedia dengan konten-konten yang mudah dilacak dan diverifikasi.

Hoax di Internet

Ilustrasi berita hoax
Ilustrasi berita hoax.

Kemudahan mengakses internet bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, kehidupan menjadi lebih mudah termasuk untuk mendapatkan berbagai informasi yang diingingkan.

Namun di sisi lain, orang-orang tak bertanggungjawab atau dengan misi khusus, menjadi lebih mudah menyebarkan hoax di ranah maya.

Selain melalui situs web yang memang dirancang untuk menyebarkan hoax, informasi semacam itu juga kerap muncul di media sosial. Facebook merupakan salah satu media sosial yang kerap digunakan untuk menyebarkan hoax.

Facebook pun terus berusaha untuk meredam dan mengurangi maraknya hoax yang berseliweran di News Feed, termasuk di Indonesia. Namun, Product Manager News Feed Facebook, Tessa Lyons-Laing, mengakui bukan perkara mudah untuk mengurangi peredaran hoax di Indonesia.

Salah satu tantangan besar bagi Facebook adalah foto atau meme tanpa deskripsi informasi yang akurat. Konten semacam itu bisa menyesatkan banyak orang.

"Meme atau juga foto yang dibagikan pengguna tanpa deskripsi bisa menyesatkan. Foto itu tak bisa diunggah tanpa informasi begitu saja. Harus disertai deskripsi dan konteks yang jelas," kata Tessa beberapa waktu lalu.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya