Bantu Koperasi dan UKM, PBNU Tawarkan Dompet Digital

Dompet ini merupakan produk teknologi milik Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan, yang didirikan oleh komunitas Nahdliyin dibawah naungan dari Nahdlatul Ulama.

oleh Jeko I. R. diperbarui 22 Mar 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 13:00 WIB
PBNU
Penandatangan Kerjasama Perkumpulan Pengusaha Dan Profesional Nahdliyin Dengan Global Solusindo Indonesia. (Foto: PBNU)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja meluncurkan solusi ekonomi digital bernama Dompet Rezekiku.

Untuk diketahui, Dompet Digital didirikan oleh komunitas Nahdliyin dibawah naungan dari Nahdlatul Ulama.

Milasari Anggraini, Komisaris Utama PT Cipta Globalsolusindo Indonesia mengatakan produk pintar berbasis teknologi seperti Dompet Rezekiku bisa memenuhi kebutuhan dari komunitas yang sangat besar dan pangsa pasar yang besar.

"Keamanannya, kenyamanannya, hemat waktu, hemat biaya  dan dapat dikembangkan dalam bentuk fitur yang lebih lagi sejalan dengan kebutuhan yang bertambah dan sejalan dengan perkembangan dari pasar komunitas tersebut," ujar wanita yang juga menjabat sebagai CEO dari Intrajasa ini

Dari pengalamannya menggarap pasar di layanan transaksi keuangan selama ini, termasuk dalam memberikan solusi pengiriman uang, Milasari sangat yakin bahwa kedepannya komunitas-komunitas akan sangat terbantu dan akan mendapatkan manfaat dari produk pintar seperti Dompet Rezekiku ini.

Sebagai contohnya, manfaatnya akan sangat dirasakan baik oleh pengguna ataupun oleh koperasi dan anggotanya. Selain itu, pengusaha kecil menengah juga akan sangat terbantu dengan layanan produk seperti ini.

“Kami bertekad untuk mendapatkan ijin e-money secepatnya supaya nantinya kami dapat turut berperan membantu ekonomi rakyat usaha kecil menengah dengan menyediakan platform produk pintar berbasis teknologi," ujar Milasari dalam acara Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdlyin (P3N) di gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, dalam keterangan kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (22/3/2018).

"Kami juga ingin membantu dengan kapasitas kami sebagai perusahaan jasa pengiriman uang untuk pasar para tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri,” tambahnya.

Bantu UMKM dan Koperasi

Ilustrasi e-Money. Dok: remitr.ae
Ilustrasi e-Money. Dok: remitr.ae

Milasari menekankan, ke depannya akan terus diperlukan produk berbasis teknologi yang dapat mengakomodasi kebutuhan rakyat kecil menengah ataupun UMKM dan koperasi.

Menurutnya, produk ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi para penyedia produk tetapi juga dapat memberikan manfaat lebih bagi pengguna jasa, bagi anggotanya, bagi koperasi dan lembaga itu sendiri.

"Dalam satu kesatuan ekosistem dan produk seperti ini haruslah produk berbasis teknologi yang dapat memberikan layanan pintar dan memberikan nilai tambah dari segi hemat waktu/cepat, hemat biaya, aman dan nyaman untuk digunakan," tandasnya.

 

Potensi Mengembangkan Usaha

Penurunan Pajak UMKM Jadi 0,5 Persen Berlaku Bulan Ini
Pengrajin membuat patung di Jakarta, Jumat (16/3). Pemerintah berencana menurunkan tarif pajak penghasilan atas penjualan dibawah Rp4,8 miliar yang dikenakan tarif PP 46 sebesar 1% per bulan dari jumlah omzet, menjadi 0,5%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ditambahkan juga oleh Judi Sugiyatno sebagai Ketua Koordinator Bidang Perdagangan, UKM dan Ekonomi Kreatif Perkumpulan Pengusaha Dan Profesional Nahdliyin (P3N), adanya potensi dalam hal kompetensi menjalankan dan mengembangkan usaha.

Ia juga mengungkap, aadanya potensi pasar, menjadi landasan diluncurkannya produk dan jasa yang dapat direalisasikan dengan kerjasama para pihak terkait.

"Untuk mengelola potensi pasar di komunitas Nahdliyin yang mencapai lebih dari seratus juta orang, diperlukan suatu produk atau layanan yang harus murah, berkualitas dan tepat waktu," pungkasnya.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya