Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya aktif di bidang e-Commerce, Bukalapak terus berusaha memberikan nilai tambah dari kehadiran mereka lewat berbagai kegiatan pembinaan untuk mencetak lebih banyak entrepeneur.
Kali ini Bukalapak berkolaborasi dengan Pusat Zakat Umat PP Persis dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam mencetak entrepeneur dari kalangan santri di Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) 67 Benda Tasikmalaya.
Pada program bertajuk "Santripreneur Digital Entrepreneurship Kelas Bangkit 2018" ini antusiasme para santri sangat tinggi. Lebih dari 250 santri Aliyah menghadiri acara tersebut.
Advertisement
"Rangkaian program pemberdayaan ekonomi masyarakat muslim ini diharapkan memberikan pembekalan kepada masyarakat tentang bagaimana pemanfaatan teknologi dalam perluasan usaha," jelas Muhammad Isa, Strategic Advisor Bukalapak dalam keterangan resminya, Jumat (20/4/2018).
Baca Juga
"Untuk para santri di Pondok Pesantren Persis 67 Benda Tasikmalaya, kami berharap kepada para santri yang akan lulus pendidikan di pesantren dapat memiliki gambaran mengenai kewirausahaan dan dapat mengembangkan diri untuk menjadi pebisnis online," lanjutnya.
Isa menjelaskan penetrasi internet Indonesia yang besar perlu disigapi dengan memberikan wawasan kepada publik supaya bisa turut aktif pada perkembangan ekonomi digital.
Jelas akan sangat disayangkan apabila pengguna internet Indonesia hanya terus-terusan berperan sebagai konsumen saja. Untuk itu perlu pembinaan untuk mengajak partisipasi publik di bidang e-Commerce.
Pada program ini, para pelapak asli Tasikmalaya yang bergabung dalam komunitas tersebut berbagi wawasan dan pengalaman mereka kepada para santri muda yang bermimpi menjadi entrepreneur sukses.
Komunitas Bukalapak memang selalu menjadi ujung tombak dalam setiap kegiatan sosial yang diadakan Bukalapak. Di tiap daerah, terdapat pelapak yang tergabung dalam komunitas untuk saling menopang satu sama lain agar dapat sama-sama sukses.
Pesantren Siap Berperan Aktif pada Ekonomi Digital
Pihak pesantren memberikan respons positif pada program Santripreneur ini. Asep Abdul Hamid selaku Kepala Pesantren Persis menyambut baik inisiatif yang dilakukan Bukalapak, Pusat Zakat Umat, dan BAZNAS.
“Kami selalu terbuka untuk menerima pihak-pihak yang ingin menjadikan kami mitra dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat muslim. Dengan adanya pelatihan oleh Bukalapak seperti ini, diharapkan dapat memperluas wawasan kewirausahaan kami," tuturnya.
Di samping memberikan semangat, sang kepala pesantren turut menanamkan nilai-nilai agar para santri berjualan dengan jujur, berkah, dan tentunya bermanfaat di masyarakat.
Angga Nugraha selaku Direktur Eksekutif Pusat Zakat Umat menekankan pentingnya melahirkan generasi entrepreneur di kalangan santri.
"Melalui sinergisitas antara Pusat Zakat Umat, BAZNAS dan Bukalapak, muncul program Santripreneur. Santri akan dimotivasi dan dibimbing untuk memiliki potensi sebagai pebisnis. Harapannya kemudian hari akan bertebaran pengusaha dengan dasar santri di berbagai kawasan Nusantara Indonesia”, pungkasnya.
Advertisement
Makin Dekat dengan Para Santri
Sebelumnya, Bukalapak sempat hadir ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang. Komunitas pelapak dari daerah Surabaya turut hadir dan terlibat untuk memberikan pelatihan pada para peserta yang hadir.
Dalam acara tersebut para pelapak senior yang berpengalaman membagikan ilmu dalam hal proses pengenalan hingga pemasaran bisnis secara online. Diberikan juga materi untuk memanfaatkan potensi mendapatkan penghasilan tambahan di lingkungan mereka.
Sudah ada sekitar 83 Komunitas pelapak di seluruh Indonesia, dan sudah mencakup wilayah dari Barat, Tengah, dan juga Timur.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: