Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan belakangan ini sedang banyak mendapatkan gambaran bagaimana tentang keadaan di luar angkasa. Mulai dari pembuktian teori gelombang gravitasi, hingga penemuan air di Mars.
Namun, mungkin kita sebagai orang awam tidak menyadari bahwa pencapaian para ilmuwan dalam mengeksplorasi dunia di luar Bumi, ternyata baru tercakup sebagian kecil saja.
Baca Juga
Prabu Revolusi Diganti, Meutya Hafid Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementrian Komdigi
Hasil Rekapitulasi Data Suara Sementara Pilkada Jatim di KPU, Pengumpulan Data dari Setiap Daerah Nyaris Rampung
Sofyan Nasution-Junaidi Parapat Berterima Kasih kepada Pemilih, Relawan, Simpatisan, dan Pendukung
Banyak pertanyaan tentang luar angkasa yang 'tergeletak' begitu saja tanpa jawaban, sekalipun banyak sekali hal yang sudah tercapai.
Advertisement
Hal ini wajar, mengingat teknologi kita di Bumi hanya memungkinkan bagi ilmuwan kita untuk menjelajahi sudut-sudut galaksi Bima Sakti saja, tidak lebih.
Padahal di luar sana masih banyak hal lain yang belum akan terjamah dalam waktu dekat ini.
Berikut beberapa misteri luar angkasa yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan oleh ilmu sains sekalipun.
Hanya 5 Persen dari Alam Semesta
Apapun yang bisa kita lihat dari luar angkasa, ternyata hanyalah lima persen dari seluruh alam semesta. 95 persen sisanya adalah 'dark energy' dan 'dark matter.'
Ilmuwan selalu bertanya-tanya soal 'dark energy' dan 'dark matter', hingga belum menemukan sebuah jawaban akan hal tersebut.
Orang awam juga selalu bertanya, bagaimana kita tahu hal tersebut ada jika kita melihatnya saja tidak bisa? Ilmuwan pun masih mencari jawaban akan hal ini. Hal paling masuk akal untuk menjawabnya adalah: ilmuwan memang tak bisa melihat, tetapi misteri di baliknya mungkin akan terpecahkan suatu saat.
Sejauh ini, para ilmuwan berpikir bahwa 'dark energy' adalah sebuah kekuatan misterius yang menyebabkan alam semesta ini berkembang. Beberapa teori lain juga menyebutkan bahwa 'dark energy' adalah sebuah error besar dalam teori gravitasi di luar angkasa.
Sedangkan 'dark matter' adalah material yang tak terlihat, yang merupakan 'bahan dasar' yang sangat besar dari terciptanya galaksi.
Ilmuwan berpikir 'dark matter' ini ada, karena kekuatan gravitasi yang ada di galaksi ini jauh lebih besar dari yang kita kira, serta tak bisa diukur dari apa yang kita lihat saja.
Advertisement
Misteri Mars
Segala sesuatu yang berhubungan dengan Mars, masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Banyak yang memprediksi ada kehidupan di Mars, tetapi sudah punah.
Ada juga yang memprediksi kehidupan di Mars akan masih di tahap pembentukan, dan akan segera muncul.
Namun, semua teori itu sama sekali belum terbukti kebenarannya. Justru makin banyak penemuan soal Mars, semua makin terasa membingungkan.
Termasuk penemuan air di Mars beberapa waktu yang lalu. Hal ini sempat memunculkan teori bahwa di Mars dulu ada lautan, dan air seharusnya masih mengalir secara berkala.
Hal ini yang membuat Mars akan selalu dijejali manusia maupun robot untuk mengobservasinya, dan mencari tahu misteri-misteri lain yang ada di Planet Merah tersebut.
Sinar Kosmik
Sinar kosmik seringkali tiba di permukaan Bumi, tetapi ilmuwan tak pernah tahu ia datangnya dari mana.
Sinar kosmik sendiri adalah radiasi dari partikel bermuatan tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi.
Sinar kosmik ini biasanya berupa elektron, proton, atau bahkan inti atom. Biasanya sinar kosmik ini berinteraksi dengan 'medium antar bintang,' atmosfer Bumi, lalu baru bisa dideteksi oleh detektor yang ada di Bumi.
Memang para ilmuwan mengerti sinar kosmik itu apa, bahkan mengerti sinar tersebut bepergian dari mana dan ke arah mana. Namun ilmuwan tak mengerti asal dari partikel berenergi tinggi yang membuatnya bisa fleksibel dalam bergerak dan menentukan arah di luar angkasa sana.
Advertisement
Sinyal Radio Fast Radio Burst
Terkadang jika para astronom sedang beruntung, mereka bisa mendengarkan gelombang radio yang hanya beberapa milidetik dari luar angkasa.
Sinyal ini dinamakan 'fast radio burst' atau FRB. Sama seperti sinar kosmik, FRB juga tidak diketahui asalnya. Bahkan banyak yang berasumsi, sinyal ini adalah kiriman Alien.
Dua jurnal terbaru punya pendapat berbeda soal FRB, satu menyatakan bahwa FRB muncul dari satu tempat yang sama.
Namun jurnal satunya berpendapat berbeda, dengan menyatakan bahwa FRB sebenarnya muncul dari bencana-bencana di luar angkasa yang tentu jarang terdeteksi.
Hal ini membuat FRB makin misterius, terlebih lagi metode untuk mencari tahu apa yang ada dibalik kemisteriusannya masih belum terlalu menunjang.
Partikel Matter Lebih Banyak dari Antimatter
Bagi orang yang awam, mungkin pengetahuan hanya sebatas pada jika partikel 'matter' dan 'antimatter' bertabrakan, maka dua partikel tersebut akan saling membinasakan.
Maka tak pernah dibayangkan jika ada jumlah seimbang antara partikel 'matter' dan 'antimatter' yang ada di alam semesta ini. Mungkin partikel itu sendiri pun tak pernah ada.
Berdasar pengetahuan yang sudah ada tentang kosmologi, ledakan Big Bang seharusnya memproduksi jumlah yang seimbang antara partikel 'matter' dan 'antimatter.'
Hal ini seharusnya membuat alam semesta ini adalah sesuatu yang kosong. Namun ternyata Big Bang memproduksi lebih banyak partikel 'matter' ketimbang 'antimatter.' Penyebab hal ini masih jadi misteri hingga saat ini.
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement