Liputan6.com, Jakarta - Big data memegang peranan penting dalam menginterpretasi jalinan antara manusia dan teknologi. Segala tindakan kita yang memakai teknologi menghasilkan kumpulan data yang dapat dipelajari lebih lanjut untuk kepentingan kita sendiri.
Walaupun konsep big data masih terdengar asing, tetapi Indonesia ternyata memiliki Bigjava, sebuah perusahaan analisis big data yang hadir untuk menjawab kebutuhan beragam sektor nasional terkait data.
"Dengan big data kita bisa memahami sesuatu dengan cepat dan informatif di berbagai sektor. Misalnya, dalam mengolah sumber daya alam, kita bisa tahu kilang-kilang mana yang bisa beroperasi, yang menjelang habis, atau yang belum dioperasikan. Lalu, tentang mengapa nelayan lebih banyak mencari ikan di suatu daerah ketimbang daerah lain, dan akhirnya analisis itu dapat berimbas ke bisnis dan perdagangan," ungkap Ruli Harjowidianto, CEO Bigjava kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (5/11/2018) sore di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Ruli menyayangkan masih ada pihak-pihak di sektor pemerintah yang masih enggan melakukan pendalaman tentang big data, padahal data-data tersebut bisa menjadi sangat berharga bila dianalisis, dan dapat menghasilkan keuntungan besar.
"Big data memerlukan keterlibatan data yang banyak. Data mereka sendiri, lalu kita proses, kemudian kita berikan hasilnya seperti apa. Jadi, kalau mereka tidak membagi data, maka mereka tidak akan dapat mengetahui hasil analisis big data itu seperti apa," jelas Ruli.
Pria yang sedang mempelajari cyber security di Universitas Harvard itu juga menjelaskan bahwa big data tidak hanya untuk sektor hitung-hitungan atau kuantitatif semata, melainkan dapat meneliti dari segi kualitatif, contohnya seperti sikap.
"Seperti dari sisi kebiasaan. Misalnya, gim apa yang paling banyak dimainkan untuk mengasah otak anak-anak atau gim mana yang membuat mereka bersikap tidak baik. Dengan menggunakan data, kita bisa melihat itu semua," paparnya.Â
Satu yang disayangkan oleh Ruli adalah ketika sektor lokal lebih suka membagikan data mereka ke perusahaan luar negeri. Padahal menurut Ruli, kumpulan data dapat dianalogikan seperti emas yang begitu berharga.
Untuk itulah Ruli mendirikan Bigjava yang merupakan perusahaan analisis big data lokal sehingga diharapkan sektor pemerintah tidak bergantung pada perusahaan serupa dari luar negeri.
Tentunya sangat disayangkan bila data-data penting warga negara, yang dapat dipandang sebagai aset, malah lebih banyak dikelola pihak asing.
"Dengan perusahaan lokal (Bigjava) pihak pemerintah tidak perlu takut, karena harta karun mereka aman bersama kita, karena kita tidak menjual ke luar negeri," tukas Ruli.
Pendekatan Bigjava
Bigjava memiliki langkah-langkah dalam membantu perusahaan menikmati hasil dari data yang mereka miliki.
Pertama, tentunya Bigjava melakukan assessment atau bisa juga disebut konsultasi agar bisa memahami apa yang dibutuhkan suatu perusahaan, dan kemudian merencanakan apa saja spesifikasi yang harus dihadirkan pada rancangan software dan hardware yang mereka buat.
Setelah melewati rangkaian proses perancangan hal-hal yang dibutuhkan perusahaan, Bigjava melakukan pengujian dan pelatihan agar pihak perusahaan dapat memakai sistem yang mereka buat.
Bigjava bisa dibilang tidak kaku dalam memberikan layanan big data, karena dapat menyesuaikan kebutuhan klien mereka.
Kehadiran Bigjava bisa dijadikan pilihan utama bagi para perusahaan yang ingin mulai mengoptimalkan pemahaman mereka terkait data, tetapi tidak ingin membagi data mereka kepada perusahaan luar negeri.
Dengan big data, pihak manajemen perusahaan dapat mengambil strategi yang lebih akurat untuk mencapai hasil optimal, sebab keputusan mereka dipandu oleh kumpulan banyaknya data yang disajikan dengan informatif, bukan sekadar mengambil keputusan lewat prakiraan.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement