Liputan6.com, Jakarta - Ponsel tak dimungkiri sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan saat ini.
Namun, tetap perlu diingat, penggunaan ponsel pun harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku.
Alasannya, bukan tidak mungkin penggunaan ponsel yang tidak tepat malah membuat penggunanya celaka, seperti yang terjadi pada seorang pemain sepakbola asal Brasil.
Advertisement
Dikutip dari Mirror, Senin (30/7/2018), seorang kiper bernama Santos dari Atletico Paranaense harus mendapat hukuman larangan bermain lantaran kedapatan bermain ponsel saat tengah bertanding.
Baca Juga
Ketika itu, timnya sedang bertanding melawan Atletico Minero bulan lalu. Akibat tindakannya tersebut, Santos pun mendapat larangan bermain satu pertandingan oleh Superior Tribunal of Sports Justice (STJD) Brasil.
Dia dianggap melanggar etika dalam pertandingan olahraga. Namun setelah diusut, kenyataannya tidak seperti yang dipikirkan oleh orang banyak.
Santos memiliki alasan tersendiri mengapa dia memainkan ponsel saat pertandingan. Ternyata, dia berpartisipasi dalam kampanye yang sedang dilakukan oleh Uber.
Jadi, Uber membuat kampanye untuk meningkatkan kesadaran bahaya mengendarai mobil sambil memainkan ponsel. Nah, Santos ingin menggambarkan hal tersebut, tapi disesuaikan dengan pekerjaannya sebagai pesepakbola.
"Yang saya lakukan sama dengan ribuan orang saat berkendara (bermain ponsel). Perbedaannya, kecelakaan mobil lebih berbahaya daripada kemasukan sebuah gol," tuturnya menjelaskan.
Meski alasan tersebut baik, nyatanya dia tetap dihukum. Bahkan, STJD juga mendenda klub Santos bernaung dengan nilai 50 ribu real brasil (Rp 193 juta) karena diketahui turut menyiapkan kampanye tersebut.
Rambu Khusus Buat Pengemudi yang Nekat Nyetir Sambil Telepon
Menelepon saat mengemudi sebenarnya telah dilarang di banyak negara. Alasannya, kegiatan tersebut akan mengganggu konsentrasi pengemudi dan dapat mengakibatkan kecelakaan.
Karenanya, kepolisan Norfolk, Inggris memberlakukan sistem baru berupa rambu lalu lintas khusus. Dikutip dari Telegraph, Senin (16/7/2018), rambu ini akan mengingatkan pengemudi yang menelepon.
Jadi, rambu lalu lintas ini dapat mendeteksi sinyal yang terpancar dari ponsel di dalam kendaraan. Jika terdeteksi ada sinyal dari kendaraan, rambu berupa tanda dilarang menelepon akan menyala untuk memperingkatkan pengemudi.
Rambu ini bekerja dengan menggunakan pemindai untuk mendeteksi sinyal radio saat seseorang dalam mobil melakukan panggilan. Pemindai ini juga dapat membedakan antara sinyal radio ponsel dan sinyal Bluetooth.
Karenanya, pengemudi yang memakai Bluetooth untuk menelepon dengan akses nirkabel, tidak diperingatkan. Pemindai ini juga tidak dapat memonitor koneksi data, sehingga pengemudi yang mengakses internet tidak terdeteksi.
Ada tiga rambu yang sudah disiapkan di jalanan Norwich, Norfolk, Inggris. Meski sudah terpasang, rambu ini masih digunakan sebatas pengingat, sehingga pelanggarnya tidak akan dihukum.Â
Advertisement
Langkah Negara Lain
Selain saat berkendara, berjalan dengan memainkan ponsel juga memiliki bahaya tersendiri. Sejumlah pemerintah kota pun sudah mulai mengingatkan bahaya hal tersebut.Â
Salah satunya dilakukan pemerintah daerah Western Cape, Afrika Selatan. Pemerintah setempat mengeluarkan kampanye 'It Can Wait' untuk mencegah orang berjalan atau mengemudi sambil menggunakan ponsel.
Untuk mendukung kampanye tersebut, pemerintah kota juga merilis video yang menggambarkan para pejalan kaki yang menggunakan ponselnya kerap terjatuh atau tersandung.
Uniknya, video itu tak dibuat secara khusus, melainkan kolase dari rekaman CCTVÂ di jalanan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui dampak bahaya dari menggunakan ponsel saat berjalan.Â
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â