Catat, Ini Ciri-Ciri Toko Online yang Melakukan Penipuan

Ada beberapa indikasi online shop yang tidak jujur, terutama di platform Instagram.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2018, 07:00 WIB
[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-9, 25 Mei 2018
Ilustrasi belanja Lebaran di toko online. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Di era digital seperti sekarang ini, melakukan apa pun tentu sangatlah mudah.

Sebut saja aktivitas seperti belanja, baik jasa maupun barang. Belanja kini sudah dapat dilakukan secara online melalui internet.

Platform e-commerce yang ada seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, bahkan Instagram pun sangat memudahkan ketika ingin belanja sesuatu. 

Namun, sayangnya tak semua online shop memiliki atau menjunjung tinggi kejujuran.

Hal seperti inilah yang menjadikan orang berpikir dua kali ketika ingin belanja melalui online  shop.

Kali ini, Tekno Liputan6.com akan memberitahukan beberapa indikasi online shop yang tidak jujur, terutama di platform Instagram. Berikut daftarnya sebagaimana dilansir Brilio pada Senin (17/9/2018).

1. Off Comment

Jangan Sampai Tertipu, Kenali Jenis Toko Online Sebelum Belanja
Ternyata, tak banyak masyarakat yang mengenali jenis-jenis toko online. Padahal, toko-toko online ini memiliki perbedaan tersendiri. (iStockphoto)

Ini merupakan salah satu ciri yang paling mudah dilihat.

Alasan mengapa section komentar pada foto atau feeds online shop tersebut dinonaktifkan bukan karena owner yang malas melihat notifikasi yang banyak bermunculan, tetapi supaya para korban jualan sebelumnya tidak dapat mengomentari atau membuka kedok si pelaku alias penjualnya ini.

Hal ini sangat mudah ditemukan pada online shop gadget, terutama yang sangat murah dan menyebut dirinya sebagai online shop yang amanah.

2. Testimoni dan Bukti Transfer

Sebelum Mulai Berbisnis, Ketahui 7 Elemen Toko Online
Tanpa ketujuh elemen ini, tokomu hanyalah 'semi offline shop!'

Biasanya, testimoni yang di-upload oleh penjual hanyalah sampai berupa deal antara dia dan pembeli.

Si penjual tidak meng-upload testimoni dari pembeli ketika barang sudah di tangan, karena sebenarnya barang tersebut tidaklah sampai ke tangan pembeli.

Kalau pun ada, itu merupakan testimoni curian. Selain itu dapat dilihat pada bukti transfer yang terkadang di-upload oleh penjual, dia selalu menyensor rekening miliknya.

Pada umumnya, online shop yang jujur tidaklah menutup-nutupi nama rekening aslinya. Bahkan tidak jarang kita lihat mereka menaruhnya pada bio section.

3. Ada Orang Pajak

Toko Online Korpri, Bukan Sekadar e-Commerce Biasa
Toko Online Korpri, Bukan Sekadar e-Commerce Biasa

Indikasi yang ketiga ini dapat ditemukan pada online shop yang menjual barang black market.

Perlu diingat bahwa orang pajak itu bekerja di bawah pemerintah. Mereka tak akan mungkin mendekati seseorang dengan cara yang tidak resmi seperti lewat WhatsApp dan menggunakan nomor handphone.

Biasanya mereka akan meminta transfer uang yang katanya untuk menjadikan barang ilegal yang kita beli menjadi legal.

Ditambah, mereka mengatakan bahwa uang akan kembali dalam beberapa saat. Hal ini sudah sangat jelas terlihat merupakan tindakan yang tak resmi dan tak akan mungkin dilakukan oleh orang-orang pemerintah.

Berhati-hatilah, jangan pernah mau transfer ke siapapun.

Reporter: Brilio

Sumber: Brilio.net

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya