Lintasarta Cetak 10 Startup dari Yogyakarta dan Jawa Tengah

IA Appcelerate 2018 mengusung tema “Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development” dengan fokus penyelesaian permasalahan industri

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2018, 19:00 WIB
Lintasarta
Suasana program Innovative Academy Appcelerate yang diadakan Lintasarta. (Foto: Lintasarta)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia solusi bidang Information and Communication Technologies (ICT) Lintasarta, akhirnya mengadakan kompetisi Program Innovative Academy (IA) Appcelerate.

Dalam program tersebut, Lintasarta juga menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adapun tujuan dari Program Innovative Academy Appcelerate adalah mendukung pengembangan kreativitas dan inovasi berbasis teknologi digital dan mempersiapkan mahasiswa, dosen, alumni, serta masyarakat luas yang selaras dengan misi UGM untuk mencetak wirausahawan muda atau technopreneur.

Program yang berlangsung selama enam minggu tersebut ini sudah dimulai sebelumnya dengan kegiatan Energizing Starups, Industry Parallel Session, dan terakhir Startup Pitching yang telah dilaksanakan pada Minggu, 5 November 2018, di Innovative Hub UGM.

Innovative Academy Appcelerate (IA Appcelerate) adalah program inkubasi dan akselerasi yang bertujuan untuk mengembangkan usaha startup bisnis digital binaan UGM dan kampus lain yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta memperbesar peluang startup untuk menjalankan usahanya secara mandiri dan berkesinambungan.

IA Appcelerate 2018 mengusung tema “Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development” dengan fokus penyelesaian permasalahan industri di bidang Finance Bank, Finance Non Bank, Supply Chain dan Smart City.

Dengan Lintasarta, perusahaan penyedia Komunikasi Data, Internet dan IT Services untuk berbagai sektor industri, program ini diselenggarakan untuk membentuk mental mahasiswa menjadi wirausahawan muda yang tidak hanya bisa meraup profit, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Pada tahap awal, program diikuti oleh 75 startup yang masing-masing beranggotakan mahasiswa serta alumni dari perguruan di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Setelah melewati tahapan pengumpulan proposal dan seleksi administrasi, akhirnya 17 startup terpilih yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil startup beserta rencana bisnis mereka di hadapan para mentor IA Appcelerate.

Usai presentasi, para mentor kemudian memberikan pertanyaan atau masukan kepada para pemilik startup, serta menentukan tim yang akan lolos ke tahap selanjutnya untuk mengikuti rangkaian kegiatan mentoring.

Presentasi yang dilakukan oleh 17 tim ini menuai pujian dari para mentor. Appcelerate Program Director, Ryo Naldho, menyebutkan bahwa para mahasiswa telah menunjukkan kematangannya dalam membangun startup yang memiliki nilai sosial dan juga nilai bisnis.

“Program Appcelerate ini juga kami lakukan di Bandung dan Surabaya, tapi saya menilai UGM yang mempunyai keseriusan yang cukup besar untuk menangani pengembangan usaha dan inkubasi sehingga startup yang ada pun terlihat sudah benar-benar dipersiapkan dengan matang,” katanya.

Bantuan Dana dan Pengembangan

Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Penilaian ini, kata Aldo--sapaan karibnya--membuat Lintasarta memutuskan untuk meloloskan 10 startup untuk menerima bantuan dana pengembangan, dan mengikuti program mentoring untuk mempersiapkan startup hingga siap diluncurkan ke pasar yang lebih luas.

“Dari 17 startup yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah 10 startup , dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa tumbuh, dan memberikan modal pengembangan usaha startup,” ucap Aldo.

Sebelum pelaksanaan penjurian, Hargo Utomo, Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM menyampaikan pesan kepada para mentor yang bertindak sebagai juri.

“UGM sangat berbangga dapat menjalankan peran hilirisasi ini dengan salah satu mitra strategis Lintasarta melalui IA Appcelerate yang diselenggarakan tidak hanya untuk UGM, tetapi juga masyarakat luas yang memiliki kesamaan spirit dengan UGM," katanya.

Selain mendapatkan pendanaan, ke-10 tim berikut akan mengikuti program inkubasi dan akselerasi yang melibatkan para mentor dari Lintasarta, Industri Expert (RPX, Jenius, Asuransi Tugu Mandiri, Kominfo Samarinda) dan UGM.

1. Bantu Ternak, startup teknologi finansial di bidang peternakan dengan keuntungan syariah

2. Mechlab, bergerak sebagai penyedia manufaktur dan training custom mekatronika

3. Lunaz, cloud-based invoicing

4. Eksporia, menyediakan tenaga marketer dalam multi-sided platform

5. Lancong, sebagai startup smart trip planner

6. Siab, pionir smart filtration dengan teknologi IoT

7. Maja Technology, Smart Energy startup menggunakan teknolgi IoT

8. Calty Farm, bergerak dalam bidang IoT sapi peternak

9. IoTanam, hydrophonic-based Internet of things startup

10. Sehat Enak, startup yang berfokus pada platform kesehatan

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya