Panggilan Spam di Seluruh Dunia Meningkat 300 Persen

Brazil menjadi negara teratas dalam daftar tersebut. Negara ini mengalahkan India yang pada tahun lalu berada di puncak daftar negara yang paling terdampak spam.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Spam
Ilustrasi Spam. Dok: hoax-slayer.net

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Truecaller baru saja merilis laporan negara-negara terdampak spam pada 2018. Laporan menunjukkan adanya peningkatan panggilan spam sebesar 300 persen di seluruh dunia.

Brazil menjadi negara teratas dalam daftar tersebut. Negara ini mengalahkan India yang pada tahun lalu berada di puncak daftar negara yang paling terdampak spam.

Rata-rata pengguna Truecaller di Brazil menerima 37,5 panggilan spam setiap bulan. Nilai tersebut meningkat 81 persen sejak 2017.

Truecaller merupakan sebuah layanan yang digunakan untuk melindungi smartphone dari panggilan spam.

Dalam database-nya, terdapat lebih dari 17,1 miliar panggilan spam terjadi pada tahun ini.

Lebih lanjut, ada 74,1 miliar panggilan yang telah diidentifikasi sejauh ini sebagai spam.

 

Bagaimana dengan Indonesia

Ilustrasi panggilan telepon
Ilustrasi panggilan telepon tak dikenal. (Foto: Google Play)

Secara umum, Indonesia menempati posisi ke-16. Namun, Indonesia ternyata menjadi yang teratas untuk kawasan Asia Tenggara.

Diketahui, masyarakat Indonesia rata-rata menerima 9,9 panggilan spam per bulan dengan pertumbuhan sebesar 161 persen sejak awal 2018.

Terkait kategori panggilan spam, di Indonesia yang paling sering terjadi adalah di sektor layanan keuangan dengan persentase 41 persen.

Selanjutnya, diikuti oleh perusahaan asuransi sebesar 20 persen. Panggilan terkait penipuan dan gangguan masing-masing sebanyak 10 persen dan 9 persen.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya