LambeHoaks, Acara Bincang Isu Hoaks di Medsos dari Kemkominfo

Tayangan LambeHoaks ini merupakan bincang-bincang seputar isu hoaks yang ramai di dunia maya dan media sosial.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Jan 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 15:00 WIB
Banner Infografis Hoaks di Tahun Politik Kian Marak
Banner Infografis Hoaks di Tahun Politik Kian Marak. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo akan menayangkan program audio visual LambeHoaks di seluruh akun media sosialnya, Kamis (24/1/2019).

Mengutip keterangan resmi Kemkominfo, tayangan LambeHoaks ini dipandu oleh sosok ikonis Miss Lambe Hoaks yang berbincang seputar isu hoaks yang ramai di dunia maya dan media sosial.

Dalam tayangan LambeHoaks per episodenya, pemandu acara akan memaparkan 10 isu hoaks teratas hasil temuan Tim Aduan Konten Direktorat Jenderal Aptika Kemkominfo.

Miss Lambe Hoaks mengupas fakta di balik hoaks yang beredar selama satu minggu terakhir.

"Lambe Hoaks akan ditayangkan rutin setiap minggu setiap minggu saluran media utama GPR TV dan akun resmi media sosial Kemkominfo, yakni akun YouTube KemkominfoTV, Instagram @kemenkominfo, Twitter @kemkominfo, dan laman Facebook Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu.

"Dalam episode pertama, tayangan menampilkan isu gelombang tsunami, ijazah palsu Presiden Joko Widodo, hingga bahayanya makan bakso sambil minum es karena memicu kanker," tutur pria yang karib disapa Nando itu.

Sekadar informasi, program LambeHoaks merupakan kolaborasi Biro Humas dengan Tim Aduan Konten Aptika dan GPR TV Ditjen IKP Kemkominfo.

 

Jadi Sumber Informasi Hoaks

Rencana Blokir Konten Negatif Kemkominfo Tidak Transparan
Ilustrasi (ist.)

Dengan konsep menarik, tayangan Lambe Hoaks diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi utama bagi masyarakat dalam mengenali dan mengkonfirmasi isu hoaks yang marak beredar di dunia maya dan media sosial.

Kolaborasi itu merupakan upaya bersama dalam memerangi peredaran hoaks di dunia maya dengan pendekatan literasi kepada masyarakat.

Harapannya, dengan tiga pendekatan dalam memerangi hoaks, selain literasi digital ada penapisan (filter) atau blokir, serta penegakan hukum.

"Sebagai salah satu program literasi digital Lambe Hoaks diharapkan memberikan pemahaman kepada warganet untuk bersama-sama memerangi hoaks, kabar bohong, dan informasi yang menyesatkan," ujar Nando.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya