AS Minta NASA Terbangkan Manusia ke Bulan Pada 2024

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, pemerintahan Presiden Trump berkomitmen mengirim kembali manusia ke bulan pada 2024.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Mar 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 07:30 WIB
Teori konspirasi populer (2)
Pendaratan Apollo 15 di Bulan. (Sumber Wikimedia/NASA/Astronaut David R. Scott)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pertemuan National Space Council, Mike Pence, Wakil Presiden AS mengatakan, pemerintahan Presiden Trump berkomitmen mengirim kembali manusia ke bulan pada 2024.

Target ini empat tahun lebih cepat ketimbang target NASA sebelumnya yakni mengantarkan manusia ke bulan pada 2028.

Dalam pidatonya di kantor NASA, Alabama, AS, menyebutkan bahwa pemerintah akan mencoba memenuhi target ini dengan cara apapun yang diperlukan.

Mengutip The Verge, Kamis (28/3/2019), Pence meminta NASA untuk mengadopsi kebijakan baru. Ia berpendapat bahwa badan antariksa itu "perlu menerapkan pola pikir baru yang dimulai dengan menentapkan tujuan berani dan tetap pada jadwal."

Pence mengatakan, NASA bisa mempertimbangkan untuk membuang beberapa kontraktor kemudian mengembangkan kendaraan baru untuk membawa menusia ke ruang angkasa.

"Jika roket komersial adalah satu-satunya cara membawa astronot AS ke bulan dalam lima tahun ke depan, maka buatlah roket komersial," tuturnya.

Kendati demikian, Pence menawarkan beberapa rekomendasi perubahan yang dapat membantu NASA seperti masalah kepemimimpinan, dan sumber daya.

Sekadar informasi, pemerintah AS benar-benar ingin NASA bisa membawa manusia ke bulan. Pada Desember 2017 misalnya, Trump menandatangani arahan kebijakan luar angkasa pertamanya, memerintah NASA untuk mengirim manusia ke bulan.


Pembangunan Stasiun Luang Angkasa

Enceladus
Enceladus, salah satu bulan yang mengorbit planet Saturnus. (Sumber Jet Propulsion Laboratory NASA)

Kendati begitu, NASA memang tidak menjelaskan tentang target rencana itu. NASA menyebut 2028 menjadi tahun pertama manusia bisa sampai di bulan. Pence menyatakan ketidaksenangannya dengan itu.

Saat ini strategi NASA untuk mencapai bulan bergantung pada pembangunan stasiun ruang angkasa di orbit sekitar bulan yang disebut dengan Gateway. Platform ini berfungsi sebagai stasiun jalan bagi para astronot untuk melakukan perjalanan ke dan dari bulan.

NASA juga berfokus pada pengembangan roket terbaru yang disebut dengan Space Launch System (SLS). Nantinya roket ini digunakan untuk meluncurkan kapsul awal yang disebut Orion ke luar angkasa.

SLS tidak hanya akan mengirim orang ke Gateway, tetapi juga digunakan untuk mengirim kargo dan membantu membawa modul baru ke stasiun ruang angkasa bulan.


Harus Punya SLS

Super Snow Moon
Bulan naik di atas Parthenon di Bukit Acropolis kuno di Athena, Yunani, pada 19 Februari 2019. (Petros Giannakouris/AP)

Baru-baru ini NASA juga meminta perusahaan komersial untuk membuat desain pendarat yang dapat mengangkut manusia dari Gateway ke bulan.

Terkait target ambisius pemerintah, Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan, NASA harus memiliki SLS untuk mempercepat agenda ini.

Alih-alih menggunakan roket komersial, NASA menyebutkan, SLS akan siap pada tanggal peluncurannya.

"Saya percaya diri kami bisa meluncurkan SLS pada 2020 dan bisa menerbangkan kapsul berisi kru di sekitar bulan," atanya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya