Begini Kondisi Tubuh Astronot setelah 9 Bulan di Luar Angkasa

Setelah sembilan bulan di luar angkasa, astronot Suni Williams dan Butch Wilmore kembali ke Bumi dan memulai proses pemulihan yang panjang. Bagaimana kondisi mereka?

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 20 Mar 2025, 20:40 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 20:40 WIB
Ilustrasi astronot di luar angkasa. (Brian McGowan/Unsplash)
Ilustrasi astronot di luar angkasa. (Brian McGowan/Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bermimpi untuk pergi ke luar angkasa dan menyaksikan pemandangan menakjubkan Bumi dari kejauhan. Namun, tubuh manusia berevolusi untuk berfungsi dalam gravitasi Bumi, sehingga menghabiskan waktu dalam kondisi tanpa bobot bisa memberikan dampak besar—bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih sepenuhnya.

Inilah yang kini dihadapi oleh astronot Suni Williams dan Butch Wilmore.

Mengutip BBC, Kamis (20/3/2025), awalnya, mereka hanya dijadwalkan menjalani misi selama delapan hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun, keadaan tak terduga membuat mereka harus tinggal selama sembilan bulan sebelum akhirnya kembali ke Bumi. Kini, perjalanan pemulihan mereka baru saja dimulai.

Menurut Prof. Damian Bailey, ahli fisiologi dari University of South Wales, luar angkasa adalah lingkungan paling ekstrem yang pernah dihadapi manusia, dan tubuh kita tidak berevolusi untuk menghadapinya.

Saat pertama kali berada di luar angkasa, pengalaman ini terasa menyenangkan. Astronot Tim Peake, yang berada di ISS pada tahun 2015, menggambarkan sensasi awalnya seperti berlibur.

"Jantungmu bekerja lebih ringan. Otot dan tulangmu juga tak terbebani. Kamu bisa melayang dengan mudah di dalam stasiun luar angkasa."

Namun, justru inilah yang menjadi masalah. Tanpa gravitasi, otot dan tulang tidak mendapatkan tekanan yang diperlukan untuk tetap kuat.

 

Promosi 1

Dampak Terhadap Otot dan Tulang

Astronot
Ilustrasi Astronot (sumber: pixabay)... Selengkapnya

Di Bumi, bahkan saat berdiri diam, otot kita tetap bekerja untuk menjaga postur tubuh. Di luar angkasa, hal itu tidak terjadi. Akibatnya, tubuh mengalami penurunan massa otot dan kepadatan tulang.

Menurut Prof. Bailey, setiap bulan, astronot kehilangan sekitar 1 persen massa otot dan tulang mereka, yang membuat mereka mengalami proses penuaan yang dipercepat.

Gravitasi nol juga menyebabkan jantung dan pembuluh darah melemah karena tidak harus memompa darah melawan gravitasi. Tulang pun menjadi lebih rapuh karena keseimbangan antara pembentukan dan degradasi tulang terganggu.

Semua efek ini terlihat jelas saat astronot kembali ke Bumi. Dalam video saat Williams dan Wilmore keluar dari kapsul mereka, terlihat bahwa mereka memerlukan bantuan untuk berdiri dan dipindahkan dengan tandu.

Untuk mengurangi efek ini, para astronot diwajibkan melakukan dua jam latihan fisik setiap hari saat berada di luar angkasa. Mereka menggunakan treadmill, sepeda statis, dan alat angkat beban guna menjaga kekuatan otot dan tulang mereka.

Namun, setelah kembali ke Bumi, proses pemulihan masih tetap panjang.

Menurut Dr. Helen Sharman, astronot pertama asal Inggris, dibutuhkan waktu beberapa bulan bagi astronot untuk memulihkan massa otot. Sementara itu, massa tulang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk kembali normal—dan bahkan struktur tulang yang baru mungkin tidak akan pernah sama seperti sebelum ke luar angkasa.

Efek Terhadap Seluruh Tubuh

Empat astronot kembali ke Bumi menggunakan SpaceX Dragon
(Dari kiri): Butch Wilmore dari NASA, Aleksandr Gorbunov dari Roscosmos, dan Nick Hague serta Suni Williams dari NASA terlihat berada di dalam pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon di atas kapal pemulihan Megan tak lama setelah pendaratan pada hari Selasa. Gambar NASA/Getty Images... Selengkapnya

Dampak luar angkasa tidak hanya terbatas pada otot dan tulang. Bahkan, jenis bakteri baik dalam tubuh (mikrobioma) juga mengalami perubahan. Hal ini berpotensi memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan pencernaan setelah astronot kembali ke Bumi.

Dengan misi luar angkasa yang semakin panjang di masa depan—bahkan misi potensial ke Mars—penelitian tentang bagaimana tubuh manusia beradaptasi dan pulih dari kondisi luar angkasa menjadi semakin penting.

Sementara itu, Williams dan Wilmore kini menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali kekuatan mereka di Bumi, setelah sembilan bulan melayang bebas di luar angkasa.

Infografis Sampah Antariksa dan Potensi Bahaya Masa Depan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sampah Antariksa dan Potensi Bahaya Masa Depan. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya