Peluncuran Roket Ariane 6 Ditunda, Misi Eropa ke Luar Angkasa Terhambat

Peluncuran perdana roket Ariane 6 untuk misi komersial ditunda di menit terakhir akibat masalah teknis sistem darat, menghambat ambisi Eropa di eksplorasi luar angkasa.

oleh Agustin Setyo Wardani Diperbarui 05 Mar 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 15:00 WIB
Peluncuran teleskop antariksa James Webb menggunakan roket Ariane 5.
Ilustrasi roket Ariane - Peluncuran teleskop antariksa James Webb menggunakan roket Ariane 5 di dari pelabuhan antariksa Kourou di Guyana, Amerika Selatan. (Credit photo: Jody Amiet/AFP via Getty Images)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran roket Ariane 6, andalan baru Eropa untuk misi luar angkasa, mengalami penundaan di menit-menit terakhir.

Misi komersial pertama yang dijadwalkan pada Senin, 3 Maret 2025 terpaksa ditunda karena masalah teknis yang ditemukan pada sistem darat di Centre Spatial Guyanais, Kourou, Guyana Prancis.

Kegagalan ini menjadi pukulan bagi ambisi Eropa untuk kembali menguasai pasar peluncuran satelit dan menandai sebuah kemunduran setelah keberhasilan peluncuran perdananya pada Juli 2024. Adapun penundaan peluncuran roket ke luar angkasa dilakukan karena adanya anomali di darat. 

"Satu-satunya keputusan yang mungkin sekarang adalah menunda peluncuran, yang tidak akan terjadi hari ini. Saya yakin kamu akan segera melakukan penerbangan lagi," kata CEO Arianespace David Cavailoles, dikutip dari France24, Rabu (5/3/2025). 

Tentang Ariane 6

Ariane 6, generasi terbaru roket pengangkut satelit, dikembangkan oleh ArianeGroup atas arahan European Space Agency (ESA). Adapun tujuan adanya roket Ariane 6 adalah untuk mengurangi ketergantungan Eropa terhadap roket milik Amerika Serikat. Selain itu, pengembangan Ariane 6 membuktikan upaya Arianespace ingin tetap kompetitif dari SpaceX milik Elon Musk. 

Roket ini dirancang untuk menggantikan Ariane 5 yang telah dipensiunkan pada 2023, dengan target pengurangan biaya hingga 50 persen dan peningkatan jumlah peluncuran hingga dua kali lipat per tahun.

Adapun peluncur roket ini dimaksudkan untuk menempatkan satelit militer Prancis di orbit pada ketinggian 800 Km di atas Bumi. 

 

Promosi 1

Sempat Ditunda Pada Desember Lalu

Peluncuran roket Ariane 6 (Foto: AFP)
Peluncuran roket Ariane 6 (Foto: AFP)... Selengkapnya

Peluncuran roket Ariane 6 sejatinya direncanakan pada Desember lalu, namun misi tersebut ditunda hingga 26 Februari dan kemudian hingga 3 Maret. Tanggal peluncuran berikutnya setelah adanya anomali di darat ini pun belum ditentukan lebih lanjut. 

Misi ini berupaya membawa satelit CSO-3 ke luar angkasa. Nantinya, CSO-3 akan melengkapi jaringan tiga satelit pencitraan militer Prancis dengan dua satelit pertama diluncurkan pada 2018 dan 2020 menggunakan roket Soyuz milik Rusia. 

Keamanan Ketat

Satelit ini memiliki kamera yang mengorbit dan mengambil gambar dalam cahaya dan inframerah di seluruh dunia. Satelit ini dianggap beritu penting untuk operasi militer. 

Karena pentingnya satelit tersebut untuk militer, tindakan pencegahan ketat diambil untuk membatasi akses di pelabuhan antariksa di pantai utara Amerika Selatan. Caranya dengan pengerahan jet tempur Prancis untuk berpatroli di langit sekitarnya. 

 

 

Dampak Penundaan Terhadap Misi Luar Angkasa Eropa

NASA
Citra satelit dimanfaatkan untuk membantu Indonesia selama beberapa minggu dan bulan mendatang pascabencana. Di sini, petir dapat dilihat di dekat pulau Kalimantan pada tahun 2014, dari atas Stasiun Angkasa Luar Internasional. (REDI WISEMAN / NASA)... Selengkapnya

Penundaan peluncuran Ariane 6 berdampak signifikan terhadap ambisi Eropa dalam eksplorasi dan komersialisasi ruang angkasa. Keberhasilan Ariane 6 sangat penting bagi kemandirian Eropa dalam mengakses luar angkasa.

Ketergantungan pada negara lain untuk peluncuran satelit dapat membatasi kemampuan Eropa dalam menjalankan misi-misi penting, baik untuk penelitian ilmiah maupun komersial.

Penundaan ini juga berpotensi menimbulkan kerugian finansial bagi ESA, ArianeGroup, dan para klien yang telah menugaskan misi melalui Ariane 6.

Biaya penundaan, termasuk biaya perbaikan, investigasi, dan penjadwalan ulang, dapat mencapai angka yang cukup besar. Selain itu, penundaan ini juga dapat mempengaruhi jadwal proyek-proyek luar angkasa lainnya yang bergantung pada Ariane 6.

Infografis Misi Peluncuran Satelit Indonesia Satria-1. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Misi Peluncuran Satelit Indonesia Satria-1. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya