Liputan6.com, Jakarta - Salah satu rekan pendiri Facebook, Chris Hughes, mengkritik habis-habisan CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Dikutip CNN, Sabtu (11/5/2019), Hughes merupakan seorang teman yang membantu Zuckerberg mengubah Facebook dari sebuah proyek asrama menjadi bisnis yang sesungguhnya.
Alih-alih memberi dukungan, Hughes kini justru menyarankan Facebook untuk dipecah.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dia ungkapkan dalam opini panjang yang dipublikasikan oleh New York Times.
Hughes menyebut, "Zuckerberg memiliki kekuatan yang tak terhitung dan mampu mempengaruhi banyak orang baik di kalangan swasta maupun pemerintahan."
Dia pun meminta agar regulator memecah Facebook. "Mark adalah orang baik. Namun saya marah karena fokus pertumbuhan yang mengarahkan pada mengorbankan keamanan," tulis Hughes.
Dia juga menyebut kalau kecewa terhadap dirinya sendiri dan tim awal Facebook, yang tidak memikirkan lebih lanjut tentang algoritma News Feed.
"Algoritma News Feed bisa mengubah budaya kita, mempengaruhi pemilihan umum, dan memberdayakan pemimpin-pemimpin nasional. Saya khawatir Mark dikelilingi orang-orang yang memperkuat keyakinannya," kata Hughes.
Hughes menjadi satu dari sekian banyak eksekutif di bidang teknologi yang menyerukan bahwa Facebook perlu regulasi yang ketat.
Para eksekutif bidang teknologi ini menekankan, negara-negara di seluruh dunia harus bergegas menempatkan kontrol yang ketat menyusul gelombang masalah mengenai privasi data, campur tangan pemilu, dan merebaknya hoaks.
Zuckerberg sendiri menyebutkan Facebook terbuka terhadap adanya regulasi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mark Zuckerberg Melakukan Dominasi
Dalam pandangan Hughes yang sudah lama cabut dari Facebook, sifat kompetitif Zuckerberg menyebabkan Facebook mendominasi sekitar 80 persen pendapatan media sosial.
Dia menyebut, Facebook kini melakukan monopoli yang sangat kuat. Bahkan Hughes juga menyarankan agar Facebook melepaskan WhatsApp dan Instagram.
Hughes juga meminta kepada pemerintah AS untuk membuat agensi baru untuk menerapkan regulasi pada perusahaan-perusahaan teknologi.
"Zuckerberg telah membuat raksasa yang menguasai bisnis dan membatasi pilihan konsumen. Pemerintah kita harus memastikan, kita tak akan pernah kehilangan kekuatan pasar," tuturnya.
Advertisement
Kata Facebook
Sementara itu, pihak Facebook yang diwakili oleh VP Global Affairs and Communication Nick Clegg dalam pernyataannya menyebut, "akuntabilitas hanya dapat diperoleh melalui pengenalan aturan baru untuk internet."
Dia menambahkan, pihak Facebook menerima bahwa keberhasilan perlu dipertanggungjawabkan.
"Namun, Anda tidak bisa menegakkan pertanggungjawaban dengan menyerukan pembubaran perusahaan Amerika yang sukses," tutur Clegg.
(Tin/Jek)