Google Sindir Apple Lewat Papan Iklan Pixel 3a?

Baru-baru ini, iklan Google Pixel 3a yang dipasang di gedung menarik perhatian masyarakat, karena adanya kata "Phone X" di dalamnya.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Mei 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 17:00 WIB
Iklan Google Pixel 3a yang menyebut "Phone X", merujuk pada iPhone X? Sumber: Ubergizmo
Iklan Google Pixel 3a yang menyebut "Phone X", merujuk pada iPhone X? Sumber: Ubergizmo

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja mengumumkan smartphone teranyarnya, Pixel 3a dan 3a XL. Ponsel pintar ini harganya terjangkau, tapi punya fitur yang tidak kalah mumpuni dari kakaknya, Pixel 3.

Rupanya Google ingin menunjukkan smartphone mereka benar-benar yang termurah dan berkualitas tinggi. Baru-baru ini, iklan Google Pixel 3a yang dipasang di sebuah gedung menarik perhatian masyarakat, karena adanya kata "Phone X" di dalamnya.

Di dalamnya tertulis "Phone X" memiliki harga USD 999, sementara di bawahnya tertulis "Pixel 3a" dengan harga USD 399.

Yang mencolok juga, background tulisan Phone X terlihat buram dan gelap, sementara background Pixel 3a terlihat lebih cerah, seperti yang dilansir dari Ubergizmo, Senin (13/5/2019).

Tidak ada yang tahu siapa yang dimaksud Google dalam iklan tersebut, tapi banyak yang berspekulasi kalau "Phone X" tertuju pada smartphone Apple iPhone X yang harganya memang dikisaran USD 999 alias Rp 14 hingga Rp 15 jutaan.

Apalagi, kamera iPhone X juga dianggap masih "tertinggal" dibandingkan smartphone lain yang harganya jauh lebih terjangkau.

iPhone sendiri sebenarnya bisa menangkap gambar yang bagus, meski kurang beberapa fitur kamera. Mungkin saja ke depannya, Apple bakal meningkatkan kualitas kameranya.

Iklan ini juga menunjukkan, Google sepertinya berambisi menggaet pelanggan iPhone untuk pindah.

Beberapa waktu lalu, Google sempat menawarkan fitur trade alias penukaran ponsel pintar Apple dengan Pixel. Namun setelah dicek, fitur tersebut nampaknya belum dapat diakses lagi.

Pengguna Google Maps Bisa Laporkan Jalan Macet Karena Kecelakaan

Fitur ETA dari Google Maps
Google Maps / Sumber: iStockphoto.com

Google Maps dilaporkan akan mengadopsi salah satu fitur yang ada pada layanan Waze. Ya, fitur yang dimaksud adalah fitur pelaporan kemacetan di jalan akibat kecelakaan.

Dilansir 9To5Google pada Kamis (9/5/2019), Google kini tengah merancang dengan mengadopsi fitur tersebut untuk dimasukan ke dalam aplikasinya.

Pada versi sebelumnya, pengguna Google Maps sebetulnya sudah mampu melaporkan insiden di jalan. Sayangnya, pada versi ini belum lengkap sehingga semua insiden di jalan hanya dilabeli sebagai "pelambatan".

Fitur ini pastinya sangat berguna untuk banyak orang untuk mendukung aktivitas perjalanan sehari-hari menjadi lebih cepat.

Google sendiri bertujuan untuk meningkatkan fitur ini, agar pengguna lain bisa mengetahui jalan mana yang mengalami kecelakaan, razia, dan perbaikan.

Kabarnya, fitur tersebut akan diluncurkan pada minggu ini, tapi masih belum jelas apakah fitur ini hanya tersedia untuk pengguna Android atau pengguna.

Sayang, Google tak menyediakan ruang untuk memberikan feedback mengenai kemampuan fitur tersebut.

Google Maps Kini Hadir dengan Fitur Incognito Mode

Fitur ETA dari Google Maps
Ilustrasi peta digital / Sumber: Pixabay.com

Salah satu fitur penting yang diumumkan Google dalam ajang Google I/O 2019 adalah kehadiran Incognito Mode untuk Google Maps.

Bagi pengguna layanan Google, nama tersebut tentu tidak asing karena sudah memang sudah cukup lama tersedia di Chrome.

Namun kali ini, Google memboyong kemampuan tersebut ke aplikasi Maps. Upaya ini disebut merupakan langkah Google menghargai keamanan dan privasi para pengguna layanannya.

"Privasi dan keamanan merupakan fondasi dari semua yang kami lakukan," tutur CEO Google Sundar Pichai seperti dikutip dari Venture Beat, Rabu (8/5/2019). Selain Maps, fitur ini lebih dulu dihadirkan Google di aplikasi YouTube.

Pada dasarnya, modus ini memang tidak sepenuhnya menghentikan pelacakan aktivitas pengguna. Kendati demikian, dengan mengaktifkan modus ini, aktivitas tersebut setidaknya tidak tersimpan dan dihubungkan ke profil pengguna.

Dengan kata lain, Google memberikan kesempatan pengguna mengontrol hal yang dicarinya. Untuk memudahkan pengguna, pengaturan modus ini dapat diakses langsung dari profile picture pengguna.

Tidak hanya itu, perusahaan juga mengungkapkan secara resmi kehadiran fitur untuk memudahkan pengguna menghapus riwayat dan lokasi dari akun Google miliknya.

Melalui fitur ini, pengguna dapat mengatur secara manual atau otomatis penghapusan aktivitas akun miliknya. Google menyediakan durasi penyimpanan aktivitas mulai dari tiga bulan hingga 18 bulan, sebelum seluruhnya dihapus secara otomatis.

Google menyebut fitur ini akan hadir untuk pengguna dalam beberapa minggu ke depan. Raksasa internet itu juga menyebut fitur ini merupakan langkah awal, sehingga tidak tertutup kemungkinan fitur serupa akan hadir untuk layanan lain.

(Tik/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya