Liputan6.com, Jakarta - Samsung memutuskan untuk menyetop produksi smartphone di Tiongkok. Hal ini antara lain disebabkan oleh persaingan ketat di Negeri Tirai Bambu tersebut. Untuk diketahui, Tiongkok merupakan pasar smartphone terbesar di dunia.
Sebelumnya Samsung juga telah menutup dua fasilitas produksi, yang salah satunya berlokasi di selatan kota Huizhou.
"Di Tiongkok, orang membeli smartphone murah dari merek lokal dan smartphone kelas atas keluaran Apple atau Huawei. Samsung memiliki sedikit harapan di sana untuk menghidupkan kembali pangsa pasarnya," kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (3/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Samsung mengatakan telah mengambil keputusan sulit ini sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi. Terlepas dari keputusan ini, Samsung akan tetap melanjutkan penjualan di Tiongkok.
"Peralatan produksi akan dialokasikan kembali ke fasilitas produksi lainnya, tergantung pada strategi produksi global kami berdasarkan kebutuhan pasar," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Samsung bukanlah satu-satunya pabrikan yang mengambil langkah ini. Beberapa pabrikan lainnya juga telah mengalihkan produksi dari Tiongkok. Hal ini antara lain didorong oleh biaya tenaga kerja yang meningkat dan ekonomi yang melambat.
Sony, misalnya, juga akan menutup fasilitas produksi smartphone di Beijing. Sebagai gantinya, proses produksi smartphone Sony akan dikerjakan di Thailand.Â
Apple Akan Pindahkan 30 Persen Produksi ke Luar Tiongkok
Diwartakan sebelumnya dari Phone Arena, Kamis (20/6/2019), Apple dilaporkan mulai memperluas tim studi bernama pengeluaran modal pada Desember lalu. Tim tersebut memiliki anggota lebih dari 30 orang.
Tim itu secara aktif mendiskusikan rencana masa depan dengan para mitra penyuplai. Selain itu, mereka juga disebut memperkirakan antara 15 dan 30 persen dari total produksi Apple akan dipindah ke luar Tiongkok.
Menurut sumber, Apple telah meminta beberapa mitra penyuplai komponen untuk mengevaluasi biaya pemindahan produksi.
Manufaktur besar iPhone, MacBook, iPad, dan AirPods termasuk Foxconn, Pegatron, Inventec, Compal, serta Quanta, semuanya aktif mempersiapkan rencana bisnis terkait.
Â
Advertisement
Indonesia Jadi Pertimbangan
Sementara itu, para mitra penyuplai sedang memantau rencana manufaktur-manufaktur tersebut memindahkan produksi untuk menyesuaikan model bisnis mereka.
Apple pun sedang menegosiasikan kemungkinan insentif finansial dengan pemerintah tertentu sembari mempelajari peraturan lokal dan lingkungan bisnis.
Apple dan mitra penyuplainya dilaporkan mempertimbangkan berbagai lokasi termasuk Meksiko, Indonesia, dan Malaysia.
Semua lokasi tersebut harus dapat menyediakan infrastruktur dan jaminan yang diperlukan untuk Apple memulai produksi. Namun, sejauh ini India dan Vietnam tampak menjadi pilihan favorit untuk variasi produksi iPhone.
(Why/Ysl)