Kriteria Pendiri Startup Incaran Perusahaan Modal Ventura

Inilah kriteria pendiri startup yang menjadi incaran perusahaan modal ventura.

oleh M Hidayat diperbarui 09 Okt 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 13:30 WIB
Managing Director di Surge, Rajan Anandan
Managing Director di Surge, Rajan Anandan (kiri), saat memberikan penjelasan tentang Surge. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Dalam salah satu sesi dengan awak media di gelaran konferensi regional Tech in Asia 2019, Managing Director di akselerator startup di bawah naungan perusahaan modal ventura Sequoia Capital, Surge, Rajan Anandan membeberkan kriteria pendiri startup yang menjadi incarannya.

Kriteria pertama, menurut Rajan, adalah memiliki visi besar, yang berarti startup yang dirintis mesti memberikan dampak dan kontribusi signifikan. Kriteria berikutnya adalah mempunyai wawasan mendalam.

"Untuk bisa memiliki diferensiasi (produk atau layanan) yang baik, seorang pendiri startup mesti berwawasan luas. Dengan begitu dia akan paham tentang konsep product/market fit," ujar tutur Rajan menjelaskan.

Tak kalah penting, kata Rajan, pendiri startup juga mesti mampu membentuk tim yang baik. Dia menilai tim yang baik sangat berperan penting dalam pengembangan startup. Kemudian Rajan juga menyoroti kemampuan untuk mengeksekusi visinya.

Terakhir, Rajan menekankan bahwa pendiri startup mesti harus selalu bersemangat dalam menjalankan peran sebagai pemimpin serta mempelajari baru.

"Seorang pendiri startup juga harus punya keinginan untuk selalu belajar hal-hal baru," tutur Rajan.

Program Surge

Managing Director di Surge, Rajan Anandan, bersama pendiri startup terpilih pada program Surge gelombang pertama dan kedua. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sequoia Capital India meluncurkan program untuk mendanai dan membina early stage startup yang beroperasi di kawasan India dan Asia Tenggara. Saat ini, Surge baru saja memilih dua puluh early stage startup pada gelombang kedua dan membuka pendaftaran untuk gelombang ketiga.

Sejak gelombang pertama, secara akumulatif ada tiga puluh tujuh early stage startup yang mendapatkan pendanaan dari Surge dan co-investor di program ini. Pada gelombang pertama, ada dua startup Indonesia, yakni Bobobox dan Qoala. Kemudian ada tiga startup Indonesia pada gelombang kedua, yaitu Chilibeli, Storie, dan Rukita.

"Tujuan dari Surge adalah mempercepat perkembangan awal untuk startup dengan cara membuka akses ke modal, sumber daya manusia, jejaring, dan puluhan tahun pengalaman Sequioa dalam mengembangkan perusahaan," ujar  Rajan.

Lebih lanjut, Rajan menyebut meski pasar di Asia Tenggara dan Indonesia sangat besar, tantangan-tantangan tersebut di atas banyak ditemukan oleh para pendiri startup di Asia Tenggara dan India.

"Oleh sebab itu, lewat Surge kami mencoba membantu pendiri early stage startup untuk menghadapi tantangan tersebut," kata Rajan.

Akses ke Mentor dan Jejaring

Selain pendanaan, yang bernilai antara 1 hingga 2 juta USD, Surge membuka peluang kepada para startup terpilih antara lain untuk bisa menuntut ilmu di berbagai kota ekosistem startup terbaik di dunia, seperti Singapura, Bangalore, Beijing dan San Fransisco (Silicon Valley).

Untuk aspek pendanaan, Surge mengadopsi konsep terbuka, artinya selain Surge, startup terpilih juga berpotensi untuk meraih pendanaan dari co-investors.

"Kami sengaja menerapkan konsep terbuka supaya ada investor lain yang bisa berpartisipasi pada tiap putaran pendanaan," tutur Rajan.

Total nilai investasi untuk putaran pendanaan bagi startup terpilih gelombang pertama Surge mencapai 36 juta USD--termasuk masing-masing 1,5 juta USD dari Surge untuk tiap startup terpilih.

Pada putaran pendanaan gelombang kedua Surge, nilai investasi secara akumulatif menyentuh angka 45 juta USD--termasuk masing-masing 1 hingga 2 juta USD dari Surge untuk tiap startup terpilih.

Tech in Asia 2019 Regional Conference

Berlokasi di Jakarta Convention Center, Tech in Asia Conference digelar pada 8 dan 9 Oktober 2019, serta diprediksi menarik perhatian sekitar enam ribu pengunjung dari berbagai kalangan seperti investor, para eksekutif, media lokal maupun internasional, dan komunitas teknologi.

Dalam konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini, pembicara dari perusahaan maupun startup teknologi terkemuka akan berbagi wawasan yang sangat bermanfaat tentang bagaimana membawa inovasi teknologi ke tingkat selanjutnya. Beberapa pembicara yang akan hadir antara lain:

  • Joint Head, Investment Group, Temasek International - Rohit Sipahimalani
  • Managing Director PT Google Indonesia - Randy Jusuf
  • CEO OVO - Jason Thompson
  • Founder dan CEO Tokopedia - William Tanuwijaya
  • CEO Bukalapak - Achmad Zaky

Dengan lebih dari 50 sesi, Tech In Asia Conference akan menghadirkan 4 stages, yang terdiri dari 1 Main Stage dan 3 Expert Stage.

Main Stage akan diisi oleh para pembicara yang ahli dalam bidang masing-masing, serta membahas mengenai apa saja yang menjadi tantangan bagi industri teknologi di masa mendatang. Sementara itu Expert Stage akan membahas mengenai berbagai macam solusi bisnis terbaik saat ini.

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya