Strategi Snapchat untuk Gaet Pasar Indonesia

Snapchat secara resmi menargetkan diri untuk menggaet pengguna di pasar Indonesia.

oleh M Hidayat diperbarui 04 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 12:00 WIB
Snapchat
Ilustrasi Snapchat (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Snapchat secara resmi menargetkan diri untuk menggaet pengguna di pasar Indonesia. Memang, Indonesia adalah salah satu pasar potensial di Asia Tenggara, bahkan di Asia dan dunia. Maka, wajar saja jika media sosial seperti Snapchat menjadikan Indonesia sebagai target.

Pada sesi wawancara ekslusif dengan awak media Indonesia, Nana Murugesan, Managing Director of International Market, Snap Inc, Selasa (3/12/2019), menjelaskan strategi perusahaan untuk ekspansi ini.

"Indonesia adalah pasar penting bagi kami, bukan cuma di Asia, tetapi juga di dunia. Jadi, strategi utama kami adalah berfokus pada edukasi terhadap pengguna. Kami ingin pengguna Indonesia memahami bahwa Snapchat sangat berbeda dibandingkan dengan media sosial lainnya," ujar Nana.

Nana Murugesan, Managing Director of International Market, Snap Inc. Liputan6.com/MOchamad Wahyu Hidayat

Selain itu, lanjut Nana, perusahaan memastikan untuk berfokus pada pengenalan nilai inti Snapchat.

"Kami juga ingin pengguna tahu nilai inti produk kami dengan tepat, misalnya, kreativitas dan komunikasi. Sejalan dengan itu, kami juga menjalin kemitraan untuk membangun komunitas pengguna kami," tutur Nana.

Di pasar Indonesia, Snapchat telah melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah dan universitas antara lain untuk mengenalkan Snapchat, membangun komunitas pengguna, dan mengenalkan Lens Studio.

Statistik per Kuartal Ketiga 2019

Per kuartal ketiga 2019, Snapchat mengklaim memiliki 210 juta pengguna aktif harian. Mereka, secara akumulatif membuat lebih dari 3,5 miliar Snaps setiap harinya.

Rata-rata harian penggunaan Snapchat mencapai 30 menit. Lebih lanjut disebutkan bahwa 60 persen dari pengguna aktif harian tersebut di atas membuat Snaps dengan fitur Camera setiap harinya.

Terakhir, rata-rata pengguna aktif harian berinteraksi dengan Augmented Reality di layanan ini sekitar 30 kali per hari.

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya