Liputan6.com, Jakarta - Apple sejak awal memang tidak pernah menargetkan perangkat Mac buatan mereka untuk pasar gaming, berbeda dari perusahaan teknologi lain dengan laptop/PC-nya berbasis Windows.
Dari segi hardware, di beberapa lini Mac memiliki performa untuk memainkan sejumlah judul gim yang ada di pasaran saat ini, ketimbang hanya sebatas untuk penggunaan bekerja semata.
Namun, berdasarkan laporan terbaru hal tersebut akan berubah. Pada tahun depan, Apple dikabarkan akan meluncurkan lini produk baru Mac yang menyasar pasar gaming.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Patently Apple via Wccftech, Senin (30/12/2019), produk Mac gaming dari Apple ini akan dijual seharga USD 5000 atau Rp 70 jutaan, dan menyasar pasar esports yang sedang berkembang pesat.
Sayang, masih belum ada kabar lebih detail apakah produk Mac gaming itu akan berupa PC desktop atau MacBook Pro kelas atas. Beberapa memprediksi, produk ini mungkin akan mengadopsi konsep all-in-one (AIO) berlayar besar atau laptop gaming layar besar.
Besar kemungkinan detail tentang produk gaming ini akan diungkap lebih banyak saat konferensi developer Apple (WWDC) pada Juni mendatang.
Â
Apple Punya Tim Khusus untuk Bangun Satelit
Lebih lanjut, Bloomberg baru saja mengungkap informasi yang menyebutkan, Apple memiliki tim khusus untuk pengembangan satelit. Kabarnya, satelit itu dapat digunakan sebagai penunjang fungsi dari perangkat-perangkat besutannya.
Dikutip dari The Verge, Sabtu (21/12/2019), Apple berencana untuk meluncurkan inisiatif baru ini dalam lima tahun mendatang. Namun, belum banyak informasi yang dapat diungkap dari teknologi ini.
Dalam laporannya, Bloomberg hanya menyebut proyek ini masih dalam tahap awal dan bukan tidak mungkin dihentikan kelanjutannya. Sebab, belum diketahui juga maksud Apple dengan keberadaan satelit ini.
Kendati demikian, berbekal teknologi satelit ini, Apple sebenarnya dapat melakukan beberapa hal untuk mendukung kinerja perangkatnya, seperti peningkatan layanan peta dan pelacakan lokasi, hingga penerimaan sinyal internet yang lebih baik.
Advertisement
Dipimpin oleh Ahli Kerdigantaaran
Meski belum banyak diungkap, tim khusus ini sebenarnya sudah dibentuk dan ada beberapa insinyur yang bergabung di dalamnya. Dari laporan, tim ini dipimpin oleh insinyur dirgantara Michael Trela dan John Fenwick.
Keduanya merupakan sosok yang sudah tidak asing dengan dunia kerdigantaaran. Baik Trela dan Fenwick sebelumnya bekerja di Skybox Imaging, perusahaan pencitraan satelit yang dibeli Google pada 2014.
Saat bergabung dengan Google, keduanya banyak berkecimpung di pengembangan satelit dan pesawat ruang angkasa, sebelum akhirnya pindah ke Apple pada 2017.
Untuk sekarang, laporan ini memang masih bersifat tentatif, sehingga belum dapat dipastikan kelanjutannya.  Apple sendiri bukan perusahaan teknologi pertama yang tertarik menggarap satelit, sebab sebelumnya sudah ada SpaceX dan Amazon.Â
(Ysl/Why)