Liputan6.com, Jakarta - Apple menutup lebih banyak toko mereka di Tiongkok. Jika sebelumnya Apple hanya menutup satu toko, kini perusahaan memutuskan untuk menutup sementara dua toko lagi.
Keputusan menutup sementara dua toko Apple di Tiongkok ini dilakukan untuk melindungi karyawan dari wabah virus corona yang kini menghantui negara tirai bambu.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman Business Insider, Jumat (31/1/2020), penambahan jumlah toko Apple yang ditutup sementara ini diumumkan melalui laman Apple.
Adapun ketiga toko Apple yang ditutup sementara di Tiongkok antara lain adalah, Rainbow City store yang berlokasi di distrik Nanjing, Tahoe Plaza store yang berlokasi di Fuzhou, dan Vientiane City yang berlokasi di Qingdao.
Rainbow City dan Tahoe Plaza store ditutup hingga 2 Februari dan rencananya akan dibuka kembali pada 3 Februari 2020. Sementara itu, toko Qingdao ditutup hingga 3 Februari dan baru akan buka 4 Februari mendatang.
Penutupan dilakukan setelah Apple membahas langkah-langkah yang diambil untuk melindungi karyawan dari virus corona yang telah menewaskan lebih dari 100 orang.
Bersihkan Toko-Toko
Pada pelaporan pendapatan kuartal pertama Apple, CEO Apple Tim Cook mengatakan, perusahaan tengah membersihkan toko-tokonya di Tiongkok, memeriksa suhu karyawan, dan membatasi perjalanan ke Tiongkok, kecuali untuk situasi bisnis yang kritis.
"Pertama dan terutama, pikiran kami dengan semua yang terdampak, di seluruh wilayah," kata Cook kepada para analis.
Cook juga mengatakan di Twitter, pada 25 Januari, Apple akan menyumbang kepada kelompok-kelompok tertentu di lapangan untuk membantu mereka yang terdampak.
Advertisement
Bukan Apple Satu-Satunya
Tim Cook dan CFO Apple, Luca Maestri, tak bisa memperhitungan bagaimana virus corona akan mempengaruhi bisnisnya dalam hal pendapatan. Namun, sebagian besar rantai pasokan Apple berbasis di Tiongkok.
"Situasi sedang meningkat, kami masih mengumpulkan banyak data dan memonitornya dengan cermat," kata Cook.
Apple bukan satu-satunya perusahaan yang mengambil langkah berjaga-jaga terkait virus corona yang kian menyebar. Sebelumnya, Google, Amazon, dan Facebook, dan Microsoft telah membatasi karyawan yang bepergian ke Tiongkok.
(Tin/Ysl)