Liputan6.com, Jakarta - Material dari elemen Tellurium berpotensi untuk memproduksi transistor terkecil di dunia. Elemen ini termasuk ke dalam golongan logam tanah jarang (rare earth elements).
Para peneliti di Purdue University, Michigan Technological University, Washington University in St. Louis, dan University of Texas at Dallas, menemukan bahwa material tersebut dapat membangun efek medan transistor hanya dengan diameter dua nanometer. Sebagai gambaran, transistor berbahan silikon di pasaran berukuran lebih besar, tepatnya antara 10 hingga 20 nanometer.
Advertisement
Baca Juga
"Penelitian ini mengungkapkan lebih banyak tentang material menjanjikan yang dapat mencapai komputasi lebih cepat dengan konsumsi daya sangat rendah menggunakan transistor kecil ini," kata Joe Qiu, manajer program untuk Army Research Office yang mendanai proyek ini, dikutip dari Eurekalert, Selasa (11/2/2020).
Penelitian ini terbit di jurnal Nature Electronics. Alasan mengapa Angkatan Darat mendanai penelitian ini salah satunya untuk beradaptasi dan fleksibel dalam mengimbangi laju perkembangan teknologi.
"Bahan telurium ini benar-benar unik. Ia membangun transistor fungsional dengan potensi menjadi yang terkecil di dunia," kata Dr. Peide Ye, salah satu peneliti yang terlibat.
Nanotube boron nitrida
Para peneliti berhasil membangun transistor dengan kawat nano tellurium yang dikemas dalam nanotube boron nitrida. Sebuah nanotube boron nitrida berkualitas tinggi secara efektif mengisolasi telurium, sehingga memungkinkan untuk membangun transistor.
"Selanjutnya, para peneliti akan mengoptimalkan perangkat untuk lebih meningkatkan kinerjanya, dan menunjukkan sirkuit elektronik fungsional yang sangat efisien menggunakan transistor mungil ini, yang berpotensi melalui kolaborasi dengan para peneliti ARL," kata Qiu.
Untuk diketahui, chip komputer menggunakan milyaran sakelar kecil yang disebut transistor untuk memproses informasi. Semakin banyak transistor pada sebuah chip, maka semakin cepat komputer itu.
(Why/Isk)
Advertisement