Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengguna Twitter menemukan sebuah celah yang memungkinkan grup WhatsApp pribadi gampang ditemukan dan diakses.
Dalam laporan Motherboard disebutkan, undangan (invite) ke obrolan grup WhatsApp telah diindeks oleh Google. Hal ini membuat link undangan ke grup obrolan pribadi mudah ditemukan dan siapapun bisa bergabung di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
Informasi ini pertama ditemukan oleh jurnalis Jordan Wildon di Twitter. Mengutip The Verge, Sabtu (22/2/2020), Wildon menemukan fitur "Invite to Group Link" yang memungkinkan Google bisa mengindeks link untuk grup.
Link ini kemudian tersedia di internet sejak pertama kali dibagikan di luar WhatsApp.
Motherboard menemukan berbagai grup pribadi menggunakan pencarian spesifik di Google. Banyak pula ditemukan grup berbagi konten porno.
Ketika seseorang bergabung dengan sebuah grup pribadi, misalnya yang berisi daftar orang penting di sebuah lembaga, orang tersebut bisa mendapatkan nomor telepon para anggota grup.
Tak hanya itu, Jane Manchun Wong, yang dikenal sering ngoprek aplikasi (reverse-engineering) juga mengungkap temuannya.
Dia menemukan, Google memiliki lebih dari 470.000 link ketika melakukan pencarian situs sederhana untuk URL "chat.whatsapp.com".
Admin Bisa Tolak
Admin grup bisa membatalkan link ke grup obrolan jika mereka mau, namun menurut Wildon dalam kasus tersebut, WhatsApp hanya menghasilkan link baru dan tak menonaktifkan link lama.
Link ke grup WhatsApp dilengkapi dengan peringatan terlampir. Isinya adalah peringatan agar orang yang membuat link hanya membaginya dengan orang-orang yang mereka percayai.
Advertisement
Kata WhatsApp dan Google
Juru bicara WhatsApp / Faceboook Alison Bonny mengatakan, "seperti banyak konten lain yang dibagikan di saluran publik yang ditelusuri, mengunggah link ke publik di internet bisa ditemukan oleh pengguna WhatsApp lainnya."
Bonny lebih lanjut menyebut, link yang dibagikan ke pengguna secara pribadi dengan orang-orang dekat tak perlu diunggah ke internet, yang sifatnya begitu publik.
Google menolak berkomentar untuk masalah ini. Namun, Public Liaison Google bidang Pencarian, Danny Sullivan mengatakan, "mesin pencari seperti Google dan lain-lain merupakan open web. Tidak ada bedanya dengan berbagai kasus di mana sebuah situs mengizinkan URL untuk dipublikasikan."
(Tin/Ysl)
Â