Kurangi Eksploitasi atas Virus Corona, Facebook dan Instagram Blokir Iklan Masker

Facebook dan Instagram melakukan pemblokiran dan pelarangan iklan masker di platformnya. Hal ini dilakukan seiring dengan maraknya eksploitasi berlebihan atas virus corona.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 09:00 WIB
Facebook
(ilustrasi/guim.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook dan Instagram melakukan pemblokiran dan pelarangan iklan masker di platformnya. Hal ini dilakukan seiring dengan maraknya eksploitasi berlebihan atas virus corona.

"Kami mengawasi Covid-19 dengan hati-hati dan akan membuat pembaruan yang diperlukan, terutama jika kami melihat orang-orang mencoba untuk mengeksploitasi keadaan darurat terkait kesehatan masyarakat," kata Direktur Produk Facebook Rom Leathern dalam cuitan, sebagaimana dikutip dari The Verge, Minggu (8/3/2020).

Ia menyebut, pihak Facebok akan menggulirkan update dalam beberapa hari ke depan.

Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO), orang-orang membeli masker wajah dan peralatan proteksi atas virus corona. Sayangnya, pembelian masker karena panik ini menyebabkan kekurangan alat pelindung bagi pekerja perawatan kesehatan.

Para pekerja kesehatan pun menempatkan nyawa mereka dalam risiko tertular virus corona dan penyakit lainnya.

Facebook sebelumnya mengumumkan larangan iklan untuk produk medis seperti masker, obat palsu, atau berbagai metode untuk pencegahan virus corona.

Group dan Page Terkait Virus Corona Juga Dihapus

[Fimela] Virus Corona
Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Group dan Laman bertema virus corona juga akan diblokir dari algoritma Facebook. Aturan ini juga berlaku untuk Instagram.

"Persediannya sedikit dan harganya sangat mahal. Kami menentang orang-orang yang mengeksploitasi kondisi darurat atas kesehatan masyarakat ini," kata Pemimpin Instagram Adam Mosseri.

Sebelumnya gara-gara virus cofona, Facebook juga menutup salah satu kantornya yang ada di Seattle. Gara-garanya, saat itu seorang karyawan kontrak dites positif terkena Covid-19.

Facebook juga meminta 5.000 karyawan di kantor Seattle untuk bekerja dari rumah hingga 31 Maret mendatang.

Facebook juga membatasi akses kunjungan ke kantor dan membatalkan kehadiran mereka di sejumlah konferensi dan acara.

Amazon dan eBay Lakukan Hal Serupa

Penumpang MRT Jakarta
Sejumlah penumpang menggunakan masker saat antre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Selasa (3/3/2020). Penumpang dengan gejala demam tinggi dilarang masuk dan menggunakan MRT sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tak hanya itu, eBay dan Amazon juga memodifikasi aturan penjualan alat-alat kesehatan terkait virus corona.

Dalam pemberitahuan ke para penjual, eBay mengatakan, pihaknya melarang seluruh penjualan masker, hand sanitizer, dan tisu disinfektan, seiring dengan harganya yang terlampau mahal.

eBay bahkan menghilangkan lebih dari 20 ribu listing barang yang belum terverifikasi, namun dikaitkan dengan upaya menghindari virus corona.

Sementara itu, Amazon telah menghapus para penjual yang kedapatan menaikkan harga masker wajah dan hand sanitizer hingga berkali-kali lipat dari harga aslinya.

(Tin/)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya