Liputan6.com, Jakarta - Google menegaskan komitmennya menghapus informasi menyesatkan, termasuk hoaks di berbagai layanannya. Hal ini diungkapkan oleh Head of Public Policy Google Indonesia, Putri Alam.
Putri mengatakan, Google berpegang pada empat prinsipnya dalam mengatasi disinformasi maupun misinformasi. Empat prinsip tersebut termasuk memastikan kualitas konten yang tinggi di semua layanannya.
Selain itu, perusahaan juga tak segan menghapus konten yang dinilai melanggar kebijakan. Informasi-informasi yang ada di berbagai layanannya termasuk mesin pencari dan YouTube.
Advertisement
Baca Juga
"Konten yang melanggar community guidlines kami, pasti akan ter-take down dengan machine learning. Namun karena teknologi tidak sempurna, pasti ada beberapa yang lolos karena itu kami juga mengandalkan laporan dari publik," jelas Putri di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Raksasa mesin pencari itu juga akan lebih mengutamakan konten terpercaya terutama dari pemerintah. Dalam hal penanganan virus Corona, misalnya, Google akan mengutamakan data-data dari otoritas seperti Kementerian Kesehatan dan WHO.
Google, kata Putri, juga bekerja sama dengan berbagai komunitas termasuk pemerintah untuk mengatasi hoaks. "Semua ini bertujuan agar masyarakat terhindar dari bahaya disinformasi dan misinformasi," ungkapnya.
Â
Hapus Informasi Keliru soal Virus Corona
Empat prinsip tersebut juga diterapkan Google ketika menghapus informasi-informasi yang dianggap menyesatkan. Menurut Putri, Google akan lebih mengedepankan konten-konten terpercaya terutama dari pemerintah.
"Selama masa-masa genting seperti ini, kami akan mengedepankan konten dari otoritas seperti kementerian-kementerian. Itu yang kami utamakan," jelasnya.
Selain itu, Google juga akan menghapus konten terkait virus Corona, yang belum terbukti secara medis.
"Misalnya ada video yang mengklaim caranya lebih ampuh daripada dokter atau obat-obatan yang terbukti secara medis, kami akan take down. Hal ini karena kalau untuk subyek kesehatan sangat sensitif," tutur Putri.
(Din/Ysl)
Advertisement