Tinder Buka Akses Fitur Passport Gratis untuk Seluruh Pengguna

Kini, pengguna Tinder dapat memanfaatkan fitur Passport secara gratis dan tidak perlu berlangganan terlebih dulu.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Apr 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2020, 14:00 WIB
Tinder
Logo Tinder (sumber: Tinder)

Liputan6.com, Jakarta - Tinder baru saja mengumumkan telah membuka akses fitur Passport untuk seluruh pengguna. Padahal sebelumnya, fitur ini hanya dapat diakses oleh pengguna Tinder Plus dan Gold.

"Kami sangat senang membuat fitur Passport yang memungkinkan pengguna Tinder berkenalan dengan siapapun di dunia ini, dan kini dapat diakses gratis," tutur CEO Tinder, Elie Seidman, dalam keterangan resmi, Sabtu (4/4/2020).

Elie menuturkan pihaknya berharap fitur ini dapat membantu pengguna yang ingin berinteraksi dengan orang lain dari mana saja, termasuk yang berada jauh dari lokasi mereka.

"Kami terinspirasi dengan cara pengguna memanfaatkan aplikasi Tinder untuk saling menyemangati, dan kami ingin mendukung solidaritas sosial yang terbentuk karena ini," tutur Elie.

Sejak masa karantina di rumah, penggunaan fitur Passport memang terus meningkat. Tinder mencatat hal itu terjadi di sejumlah negara, seperti Brasil, Jerman, Prancis, dan India.

Perlu diketahui, dengan fitur Passport pengguna Tinder dapat berpindah lokasi secara virtual ke lokasi tertentu. Jadi, mereka dapat bertemua dengan pengguna lain yang ada di lokasi tersebut.

Pengguna juga dapat berpindah lokasi sebanyak yang diinginkan, tapi mereka hanya bisa berada dalam satu kota saja dalam satu kali kesempatan.

Catatan Tinder

Aplikasi Kencan Online Makin Tak Bersahabat Bagi yang Berumur
Tinder merilis fitur premium yang harga berlangganannya lebih mahal bagi pengguna di atas usia 30 tahun.

Tinder juga mencatat, percakapan sehari-hari selama masa karantina meningkat di seluruh dunia. Data menunjukkan percakapan meningkat rata-rata sebesar 20 persen dan durasi percakapan 25 persen lebih lama.

Sementara untuk di Indonesia, percakapan yang terjadi sehari-hari meningkat rata-rata 23 persen dan durasi rata-rata percakapan itu menjadi 19 persen lebih lama.

"Di seluruh dunia, semakin banyak pengguna Tinder yang meng-swipe kanan orang baru, melakukan percakapan lebih banyak dan lebih lama," tutur Elie.

Tinder Ingatkan Pengguna, Keamanan dari Virus Corona Lebih Penting Ketimbang Kencan

Benarkah Aplikasi Kencan Online Bisa Mencari Pasangan Hidup?
Apa benar, aplikasi kencan online semacam Tinder bisa mempertemukan penggunanya dengan jodoh hingga ke jenjang pelaminan?

Sebelumnya, Tinder mengingatkan pengguna untuk menerapkan seks yang aman dan protokol pencegahan virus corona.

Peringatan ini ditemui oleh seorang pengguna di aplikasi kencan Tinder. Pihak Tinder memasukkan peringatan tentang bahaya penyakit menular dan berpotensi mematikan, termasuk bahaya akan virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Pesan pop-up muncul di Tinder saat pengguna memakai fungsi pencarian, yakni ketika pengguna memilih-milih kemungkinan kecocokan dengan pengguna lainnya.

"Tinder merupakan tempat yang tepat untuk bertemu dengan orang-orang baru. Meski kami ingin kalian bisa bersenang-senang, melindungi diri dari virus corona jauh lebih penting," kata Tinder dalam pengumuman pop-up-nya, seperti dikutip dari Fox News Networks, Sabtu (7/3/2020).

Pengumuman itu juga memberikan tips dan daftar protokol dasar untuk menghindari infeksi virus corona sesuai dengan saran dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Misalnya saja, pengguna dilarang menyentuh wajah dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus corona.

Pengumuman di layanan publik juga menghubungkan informasi lebih lanjut di situs web Organisasi Kesehatan Dunia.

(Dam//Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya