Alibaba Bakal Rekrut 5 Ribu Karyawan untuk Bisnis Cloud

Alibaba Group mengungkapkan, unit bisnis cloud miliknya akan merekrut 5.000 karyawan secara global mulai sekarang hingga akhir tahunan finansial ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Jun 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 09:30 WIB
Virus Corona Mewabah, Kota Markas Alibaba Sepi Aktivitas
Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Unit bisnis layanan cloud milik Alibaba Group akan merekrut 5.000 karyawan secara global mulai sekarang hingga akhir tahun finansial ini. Binis ini mencakup berbagai bidang termasuk jaringan, basis data, server, chip, dan Artificial Intelligence (AI).

"Perjalanan transformasi digital untuk bisnis di Tiongkok, yang sebelumnya diperkirakan akan memakan waktu tiga hingga lima tahun, kini kemungkinan akan dipercepat untuk diselesaikan dalam waktu satu tahun," kata President of Alibaba Cloud Intelligence, Jeff Zhang, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/6/2020).

"Untuk bergerak maju dengan kecepatan penuh, kami tidak hanya membangun berbagai teknologi dan layanan cloud, tapi juga berinvestasi dalam talenta IT di seluruh dunia," sambungnya.

Adapun tahun finansial Alibaba berlangsung hingga 31 Maret 2021.

Miliarder Pendiri Alibaba Sumbang 2,6 Juta Masker dan 2.000 Ventilator untuk New York

Vice Chairman Alibaba Group Joe Tsai mengaku terkejut dengan perkembangan pesat pelaku usaha digital di Indonesia. (Maulandy/Liputan6.com)
Vice Chairman Alibaba Group Joe Tsai mengaku terkejut dengan perkembangan pesat pelaku usaha digital di Indonesia. (Maulandy/Liputan6.com)

Dilaporkan sebelumnya, miliarder asal Tiongkok yang merupakan salah satu pendiri Alibaba, Joe Tsai dan istrinya Clara Wu Tsai, telah mendonasikan sebanyak 2,6 juta masker, 170 ribu kacamata medis, dan 2.000 ventilator ke kota yang menjadi pusat penyebaran virus Corona di Amerika Serikat (AS), yaitu New York.

Pengiriman bantuan tersebut dipecah dalam dua kali kedatangan. "Kami terus mendengar ratapan untuk alat pelindung diri dari komunitas, dan ingin membantu. Negara akan mengalokasikan pengiriman bantuan kedua, tapi kami punya niat untuk membantu kelompok yang paling tidak terlayani," ujar Clara Tsai dikutip dari CNN, Senin (6/4/2020).

Apresiasi

Ia lantas mengutip Jacobi Medical Center dan Lincoln Medical Center di Bronx, dan Rumah Sakit Elmhurst di Queens sebagai institusi yang dianggapnya sangat membutuhkan sokongan alat medis. Donasi tersebut lantas diapresiasi Gubernur New York, Andrew Cuomo.

"Saya berterimakasih kepada Joe Tsai, Clara Tsai, dan Jack Ma dari Alibaba. Ini merupakan pemberian besar dan akan memberikan perubahan signifikan untuk kita," kata dia.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya