Bagaimana Pandemi Covid-19 Berdampak terhadap UMKM di Indonesia?

Bagaimana pandemi Covid-19 berdampak terhadap UMKM di Indonesia? Berikut ini laporan dari BukuWarung, startup penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM

oleh M Hidayat diperbarui 10 Jun 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 13:00 WIB
East Ventures Gulirkan Pendanaan Tahap Awal ke BukuWarung
East Ventures Gulirkan Pendanaan Tahap Awal ke BukuWarung

Liputan6.com, Jakarta - Dalam empat bulan terakhir pandemi Covid-19 telah berdampak pada banyak sektor, tak terkecuali sektor bisnis, termasuk industri UMKM di Indonesia.

Menurut laporan BukuWarung, startup penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM, industri restoran, olahraga & hobi, serta toko bangunan paling terdampak oleh pandemi Covid-19.

Laporan BukuWarung menyebut jumlah transaksi di industri restoran anjlok hingga 70 persen dengan pendapatan turun hingga 80 persen. Kondisi yang sama juga dirasakan oleh industri olahraga & hobi, serta toko bangunan. Industri olahraga & hobi mengalami penurunan hingga 90 persen dari segi pendapatan, sementara industri toko bangunan turun sebesar 65 persen.

Pendiri BukuWarung, Abhinay menyatakan pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat secara umum mengubah kebiasaan mereka.

"Penurunan di berbagai sektor harus segera ditindaklanjuti dengan inovasi agar bisnis tetap relevan dengan tatanan kehidupan baru," ujar Abhinay dalam keterangan tertulis.

Namun, ada pula beberapa industri yang justru mengalami dampak sebaliknya. Usaha penjualan pulsa dan paket data mengalami peningkatan pendapatan hingga 1.000 persen. Sementara pendapatan pelaku usaha kecantikan/kesehatan, logistik, dan laundry meningkat 800, 400, 300 persen.

"Sejak ramai tentang [virus] Corona ini, makin banyak [orang] yang beli paket data, terutama anak-anak sekolah. Mungkin karena sekarang sekolahnya [berlangsung] online, kali ya," kata Ikhsan, salah seorang pemilik usaha penjualan pulsa dan paket data.

Abhinay menyebut, pelaku usaha yang meraup keuntungan dari perubahan kebiasaan ini harus dapat bersikap lebih baik dalam hal pengelolaan.

"Jangan sampai bisnis tidak siap menghadapi lonjakan yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat," tutur Abhinay.

Pelaku usaha perlu berdaptasi

BukuWarung melihat penurunan transaksi di UMKM bisa disikapi dengan sedikit adaptasi. Salah satunya adalah mulai masuk ke ranah digital atau online.

Pebisnis UMKM di bidang makanan, misalnya, bisa mulai memikirkan untuk menjual makanan secara online, baik itu masuk ke dalam sistem aplikasi pengantaran atau menjajakan sendiri melalui akun media sosial.

Kondisi yang terjadi di industri UMKM sekarang ini, menurut BukuWarung, perlu disikapi dengan bijak oleh UMKM.

Abhinay berharap pemilik usaha menjalankan pencatatan dan pengelolaan usahanya menggunakan aplikasi BukuWarung. Selain pencatatan keuangan dan utang pelanggan, aplikasi inijuga memiliki fitur pengingat melalui SMS.

Multipembukuan

Ada pula Multipembukuan yang memungkinkan pelaku usaha mengelola catatan banyak bisnis sekaligus dalam satu akun. Fitur ini cocok bagi mereka yang menjajal peluang bisnis baru di tengah pandemi ini .

"Salah satu tatanan kehidupan baru atau New Normal adalah pemanfaatan teknologi digital. UMKM harus sadar bahwa pemanfaatan teknologi, di mana pun tempatnya, sudah tak terelakkan lagi. Adopsi tersebut bisa dimulai dengan hal kecil, seperti pencatatan keuangan dan manajemen internal bisnis," kata Abhinay menutup pernyataannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya