Tanggapan Menkominfo Soal Kebocoran 230.000 Data Tes Covid-19 Warga Indonesia

Menkominfo Johhny G. Plate langsung memberikan tanggapan terkait 230 ribu data Covid-19 milik warga Indonesia yang dijual di forum online RaidForums.

oleh Iskandar diperbarui 20 Jun 2020, 13:39 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2020, 12:53 WIB
Menkominfo Johnny G.Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate saat mengumumkan mengenai aplikasi TraceTogether untuk tracing dan tracking Covid-19 (Foto: Kemkominfo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 230 ribu data Covid-19 milik warga Indonesia dijual di forum online RaidForums. Terkait hal tersebut Menkominfo Johhny G. Plate menuturkan kalau database Covid-19 dan hasil cleansing yang ada di data center Kemkominfo aman.

"Kami akan menelusuri berita tersebut dan segera berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang membawahi keamanan data Covid-19," kata Johnny, Sabtu (20/6/2020).

Ia menegaskan bakal berkoordinasi untuk mengevaluasi data center K/L lainnya yang terkait.

"Semoga di data center lainnya juga aman," ucap Menkominfo memungkaskan.

Di lain kesempatan, Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha membenarkan kebocoran 230 ribu data terkait Covid-19. Kejadian ini tentu menambah buruk deretan peretasan yang berakhir dengan pengambilan data oleh peretas.

"Masih harus dicek dan digital forensik dari mana asal data tersebut, dari Kemenkes atau lembaga lain yang mengelola data Covid-19," ujar Pratama kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (20/6/2020) melalui pesan singkat.

Adapun data yang bocor terkait Covid-19 antara lain adalah tanggal laporan, status, nama responden, kewarganegaraan, kelamin, umur, telepon, alamat tinggal, resiko, jenis kontak, hubungan kasus, tanggal awal resiko, tanggal akhir resiko, tanggal mulai sakit, tanggal rawat jalan, faskes rawatjalan, tanggal rawatinap, faskes rawatinap, keluhan demam, keluahan sakit, tanggal pengiriman sampel, status ODP/PDP/Positif dan NIK.

"Data tersebut sebenarnya cukup berisiko terutama untuk pasien karena ada alamat rumah dan statusnya. Data memang menjadi hal yang diburu oleh para peretas dewasa ini, tak selalu mereka mencari data kartu kredit," ucapnya Pratama.

Selain itu, risiko dijauhi secara sosial juga cukup serius, karena masih ada bagian di masyarakat kita yang bersikap berlebihan pada pasien Covid-19.

 

 

 

230 Ribu Data Covid-19 Indonesia Dijual di Forum Online

Database Covid-19
Database Covid-19 Indonesia ditawarkan di forum online, penjual mengklaim ada 230 ribu data yang dijual (Foto: screenshot Raidforums)

Sebanyak 230 ribu data Covid-19 Indonesia ditawarkan di forum online RaidForums.

Sebagaimana dilihat oleh Tekno Liputan6.com di laman forum online RaidForums, Sabtu (20/6/2020), penjual database Covid-19 Indonesia adalah akun Database Shopping. Database ini diunggah pada 18 Juni 2020.

 

Dalam deskripsi disebutkan, isinya adalah 230 ribu data Covid-19 Indonesia yang bocor pada 20 Mei 2020.

"I sell it to the enthusiast," tulis si penjual data Covid-19 Indonesia.

 

Data Pribadi dan Riwayat Kesehatan di Dalamnya

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Berdasarkan bocoran atau spoiler yang dilampirkan oleh penjual, data-data di dalamnya mencakup NIK, nama, kewarganegaraan, usia, jenis kelamin, nomor telepon, kontak tracing, tanggal kirim sampel, hingga ke hasil tes Covid-19 milik warga yang sudah dites Covid-19.

Informasi ini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Namun, jika benar ada kebocoran data kesehatan warga Indonesia yang terpapar Covid-19, tentu perlu segera ditangani.

Apalagi kini pemerintah juga tengah fokus menangani pandemi ini. 

 

Total Pasien Covid-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Sekadar informasi, per Jumat, 19 Juni 2020, total akumulatif pasien Covid-19 di Indonesia sebanyak 43.803 orang.

Data di hari yang sama, sebanyak 2.372 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya