Penjelasan Soal Gerhana Matahari Cincin yang Bakal Terjadi Besok

Peristiwa Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan terletak di titik paling jauh dari Bumi pada orbitnya serta lewat di antara Bumi dan matahari.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Jun 2020, 14:47 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2020, 14:47 WIB
Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana Matahari Cincin. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Minggu 21 Juni 2020 bakal terjadi Gerhana Matahari Cincin atau yang dikenal dengan nama annular solar eclipse.

Sekadar informasi, nama annular eclipse berasal dari bahasa Latin. Kata annular diambil dari kata "annulus" yang berarti cincin.

Peristiwa annular solar eclipse terjadi ketika bulan terletak di titik paling jauh dari Bumi pada orbitnya serta lewat di antara Bumi dan matahari.

Bulan kemudian menutupi sebagian matahari. Namun, karena ukurannya lebih kecil, tepi luar matahari tetap terlihat dan membuatnya mirip seperti cincin yang berwarna kemerahan.

Gerhana Matahari Cincin terjadi tiap setahun sekali, di mana gerhana matahari umumnya terjadi sekitar dua minggu sebelum atau setelah gerhana bulan.

Satu gerhana bulan sebelumnya terjadi pada 5 Juni dan satu lagi akan terjadi pada 5 Juli.


Bulan Tutupi 99,4 Persen Bagian Matahari

Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)
Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)

Perlu diketahui, selama Gerhana Matahari Cincin berlangsung, diperlukan waktu beberapa menit bagi bulan untuk melaju ke depan matahari. Kendati demikian, Gerhana Matahari Cincin penuh hanya akan berlangsung beberapa detik.

NASA menyebut, pada tahap Gerhana Matahari Cincin penuh, bulan akan menutupi 99,4 persen bagian Matahari.

Lantas, kapan Gerhana Matahari Cincin tahun depan? NASA menyebutkan, Gerhana Matahari Cincin tahun depan bakal berlangsung pada 10 Juni 2021 dan hanya terlihat penuh di Kanada, Eropa bagian utara, Rusia, dan Antartika.

Untuk tahun ini, Gerhana Matahari Cincin penuh bisa diamati oleh mereka yang tinggal di sebagian wilayah Tiongkok, Republik Afrika Tengah, Kongo, Ethiopia, India, dan Pakistan.

Sementara, untuk fenomena gerhana matahari sebagian dapat diamati oleh orang yang ada di wilayah lain. Misalnya, mereka yang ada di Eropa bagian selatan dan timur serta Australia bagian utara bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.


Gerhana Matahari Cincin Tahun Lalu Diamati di Indonesia

Banner Infografis Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019.
Banner Infografis Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019. (Liputan6.com/Abdillah)

Tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2019, sebagian penduduk Indonesia bisa menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin. 

Fenomena Gerhana Matahari Cincin memasuki fase puncak pada 12.17 WIB. Namun, fenomena ini tidak terlihat di semua wilayah Indonesia.

Gerhana Matahari Cincin penuh terpantau ideal dari Kabupaten Siak, Riau. Sementara sejumlah wilayah lain kebagian menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian, tergantung dari lokasinya. 

Misalnya, Gerhana Matahari Cincin bisa diamati di Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak, Kepulauan Riau, dan sebagian Kalimantan Barat bagian utara, yakni di Kabupaten Singkawang.

(Tin/Isk)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya