Liputan6.com, Jakarta - Olympus sebagai salah satu merek kamera kenamaan di dunia, baru saja mengumumkan keluar dari bisnis kamera. Hal itu dipastikan setelah perusahaan menjual bisnis kameranya setelah bertahan selama 84 tahun.
Dikutip dari BBC, Kamis (25/6/2020), keputusan perusahaan hengkang dari bisnis kamera tidak lepas dari pertumbuhan kamera smartphone. Dengan kondisi tersebut, pasar kamera digital pun turut tergerus.
Sebelumnya, bisnis kamera Olympus memang sempat dilaporkan merugi dalam tiga tahun terakhir. Menurut Editor Amateur Photographer, Nigel Atherton, faktor pasar yang berubah juga menjadi penyebab mandeknya Olympus.
Advertisement
Baca Juga
Atherton mengatakan Olympus memang salah satu perusahaan awal yang mengadopsi kamera digital. Namun perusahaan itu dalam beberapa tahun terakhir, lebih menyasar menengah untuk kamera mirroless-nya.
"Orang-orang ini biasanya bukan fotografer serius, tapi menginginkan produk yang lebih baik dari kamera point-and-shoot, meski bukan juga kamera DSLR. Pasar ini yang tergerus oleh smartphone, dan menghilang," tutur Atherton.
Meski sudah menjual bisnis kameranya, Olympus sebagai perusahaan masih beroperasi seperti biasa. Perusahaan asal Jepang itu kini lebih fokus untuk memasok kebutuhan optik di bidang medis maupun kebutuhan ilmiah.
Olympus OM-D E-M1 Mark III, Kamera Mirrorless dengan Autofokus 121 Titik
Beberapa bulan lalu, Olympus sebenarnya baru saja merilis kamera mirrorless terbaru, seri OM-D E-M1 Mark III. Meneruskan kesuksesan OM-D E-M1 Mark II dan E-M1X, kamera ini hadir dengan teknologi terkini dan portabilitas tinggi.
Sandy Chandra, Marketing & Sales Manager Olympus Customer Care Indonesia (OCCI), mengklaim keunggulan yang paling menonjol dari kamera Olympus adalah sistem kamera yang ringkas dan ringan, termasuk lensa yang dapat dilepas tukar.
"Kamera Olympus OM-D E-M1 Mark III bahkan dilengkapi dengan phase detection autofocus (PDAF) on-chip 121 titik, di mana menawarkan autofokus berkecepatan tinggi. Teknologi ini tertanam dalam bodi kamera yang ringkas dan ringan,” kata Sandy melalui keterangannya, Kamis (2/4/2020).
Ia menjelaskan, teknologi PDAF yang ada menawarkan 75 persen cakupan vertikal dan 80 persen horizontal layar untuk area pemfokusan yang luas. Disandingkan dengan algoritma AF canggih, fitur ini dapat terus fokus pada subjek yang bergerak cepat.
Dengan sistem stabilisasi gambar yang baru, Olympus OM-D E-M1 Mark III memiliki fitur stabilisasi gambar 5-sumbu yang kompak.
Sistem image stabilization (IS) ini disebut-sebut mampu bekerja hingga 7.5 stop yang dikemas dalam bodi tahan debu dan tahan percikan air.
Advertisement
Fitur Serbaguna
Kamera ini juga dilengkapi dengan fitur pemotretan serbaguna, seperti PRO Capture, mode High Res dengan menggunakan tripod hingga 80 meter, dan memotret High Res hingga 50 meter dengan genggaman tangan (handheld).
Dengan kemampuan tersebut Olympus OM-D E-M1 Mark III digadang-gadang sebagai kamera berkemampuan besar dalam bodi yang ringkas.
Dengan menggabungkan stabilisasi gambar 5-sumbu dan Olympus voice recorder, kamera ini bahkan sanggup merekam video 4K dengan perekaman PCM linier berkualitas tinggi.
(Dam/Ysl)