Pola Konsumsi Berubah, Sharp Ungkap Strategi Sambut New Normal

Sharp mengatakan sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi pola konsumen memasuki masa new normal.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Jul 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 17:15 WIB
Sharp Aquos Zero 2
Sharp Aquos Zero 2 (screenshot YouTube Sharp Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 tidak dimungkiri turut membuat pola konsumsi konsumen berubah. Hal itu disadari pula oleh Sharp yang akhirnya menyusun strategi untuk menyambut pola konsumsi tersebut utamanya saat adaptasi kehidupan baru atau kerap disebut new normal.

"Kami lihat kondisi new normal ada pola yang berubah pada konsumsi barang elektronik. Jadi, kami akan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan new normal," tutur National Sales Senior General Manager Sharp, Andry Adi Utomo, saat konferensi pers virtual yang digelar, Rabu (8/7/2020).

Salah satu yang menjadi perhatian perusahaan adalah pola pemasaran yang kini diubah, dari sebelumnya offline menjadi online. Menurut Andry, Sharp kini telah fokus melakukan penjualan online. 

Terlebih, Andry mengatakan permintaaan sebenarnya masih ada. Karenanya untuk mendorong penjualan online, perusahaan membuka kanal penjualan di sejumlah marketplace, termasuk lewat WhatsApp, hingga SMS di daerah yang masih belum banyak penetrasi internet.

"Kami juga menghitung secara presisi kebutuhan pasar, apa yang dibutuhkan konsumen di saat pandami ini. Makanya kami berkali-kali melakukan review dan checking mengenai kebutuhan pasar," tutur Andry lebih lanjut.

Untuk memenuhi hal tersebut, Sharp berusaha menghadirkan deretan produk gaya hidup yang menunjang selama new normal. Sebagai contoh, perusahaan asal Jepang itu memboyong produk smartphone dan notebook di Indonesia.

Kehadiran dua produk itu, menurut Andry, tidak lepas dari kebutuhan perangkat untuk mendukung kegiatan work from home yang masih berlangsung hingga sekarang. Sementara untuk kebutuhan rumah tangga, permintaan produk dengan teknologi plasmacluster meningkat.

"Untuk itu, kami menambah kapasitas produk yang dibekali teknologi plasmacluster. Saat ini, sudah ada air purifier, air conditioner, lalu ada lemari es dengan plasmacluster," tuturnya melanjutkan.

Tidak hanya itu, Sharp juga mengadakan sejumlah promosi melalui virtual matsuri yang diadakan di sejumlah wilayah. Meski sudah fokus ke online, Andry mengatakan tetap akan mengkombinasikannya dengan penjualan offline.

Strategi Sharp Saat Pandemi

Sharp
Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka.(Doc. Sharp)

Di sisi lain, Sharp mengatakan juga mengalami kendala, baik dari sisi produksi maupun pemasaran, selama masa pandemi. Namun memang kondisi itu sudah berangsung membaik.

Meski sempat mengalami kendala, perusahaan asal Jepang itu memastikan tidak pemutusan kerja untuk para karyawan. "Kami tidak melakukan layoff, kami tetap menjaga jumlah karyawan yang ada," tutur Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka.

Untuk sekarang, proses produksi pun disebut sudah berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bahkan di masa pandemi ini, Sharp berhasil mencapai produksi 20 juta unit untuk lemari es.

"Sharp menghadapi tantangan sejak awal Maret lalu hingga pertengahan April, dimana perusahaan masih berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan baru. Beruntungnya, produk-produk unggulan kami seperti Air Purifier mendulang performa positif pada akhir April 2020," tuturnya.

Sharp Luncurkan Kulkas Kirei

Sharp
Tampilan lemari es Kirei III Sakura dari Sharp. (Doc. Sharp)

Di sisi lain, Sharp baru saja mengumumkan kehadiran seri terbaru lemari es besutannya, yakni Kirei III. Kehadiran Kirei III sekaligus menandai capaian produksi lemari es Sharp yang tahun ini sudah mencapai 20 juta unit.

Capaian produksi 20 juta ini terbilang luar biasa, sebab berhasil dicapai di tengah kondisi pandemi. Padahal, menurut National Sales Senior General Manager Sharp Andry Adi Utomo, Sharp juga sempat mengalami penurunan penjualan maupun produksi.

Kirei III sendiri sekaligus melengkapi produk kedua Sharp yang diperkenalkan pada masa pandemi ini. Sebelumnya, perusahaan asal Jepang itu meluncurkan smartphone untuk pasar Indonesia.

Menurut Andry, kehadiran Kirei III ini sekaligus memenuhi kebutuhan pasar untuk keragam model dan desain lemari es satu pintu. Terlebih, dengan kondisi pandemi saat ini, masyarakat kerap berbelanja bahan makanan dalam jumlah banyak dan menyimpannya di lemari es.

"Akibatnya mereka membutuhkan lemari es tambahan untuk menampung persediaan makanan tersebut. Lemari es satu pintu menjadi pilihan yang tepat karena desainnya yang kompak dan ruang penyimpanan yang cukup luas," tuturnya lebih lanjut.

Kirei III dari Sharp ini dibekali dengan lima perlindungan berstandar Jepang, seperti perlindungan voltase tidak stabil, perlindungan terhadap ketidakseimbangan, perlindungan bahaya api, perlindungan terhadap getaran, dan perlindungan dari sengata listrik.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya