Google Disebut Bayar Rp 175 Triliun ke Apple Agar Jadi Mesin Pencari Bawaan iPhone

Google disebut-sebut mengeluarkan uang hingga Rp 12 miliar (setara Rp 175 triliun) agar bisa terus jari mesin pencari utama di iPhone.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Okt 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2020, 09:00 WIB
Hal Ini Akan Terjadi Jika Kamu Buka 100 Tab di Google Chrome, Berani Coba?
Ilustrasi Google

Liputan6.com, Jakarta - Google dikabarkan membayar sejumlah uang kepada Apple agar menjadi mesin pencari default (bawaan) di browser Safari milik iPhone.

Meski bisa diubah, bagi banyak pengguna iPhone tentu tak kepikiran untuk ganti mesin pencari. Jadilah mereka memakai mesin pencari Google.

Menurut laporan, jumlah yang dibayarkan Google pada Apple bisa mencapai miliaran dolar AS atau menyentuh angka ratusan triliun rupiah. Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Kini, sebuah dokumen pengadilan tentang gugatan anti-monopoli Departemen Kehakiman AS terhadap Google mengungkap, jumlah uang yang dibayarkan kepada Apple antara USD 8 miliar hingga USD 12 miliar (setara Rp 117 hingga 175 triliun).

Mengutip laman Ubergizmo, Minggu (25/10/2020), Google kini tengah menghadapi gugatan dari Departemen Kehakiman atas dugaan praktik antitrust. Pembayaran dengan nilai di atas pun jadi salah satu contohnya.

Pemain Lain Dirugikan

FOTO: Apple Luncurkan iPhone 12 Berteknologi 5G
Tampilan iPhone 12 dengan teknologi 5G yang baru diluncurkan Apple, Selasa (13/10/2020. Apple meluncurkan seri iPhone 12 yang mendukung teknologi seluler 5G. (Apple via AP)

Profesor hukum University of Miami, John Newman mengatakan, kasus Google ini bukanlah kolusi klasik, di mana dua perusahaan setuju menaikkan harga untuk kepentingan masing-masing.

"Sepertinya satu perusahaan melakukan praktik monopoli dan setuju untuk membagi sewa monopoli," kata pria yang pernah jadi pengacara anti-monopoli ini.

Menyoal monopoli tersebut, mesin pencari DuckDuckGo mengklaim, gara-gara praktik monopoli Google, hanya 2 persen penelusuran yang terjadi di platform mereka.

Perusahaan yakin, jika pengguna pilihan untuk memasang DuckDuckGo sebagai mesin pencari default di perangkat, angka itu bisa ditingkatkan hingga 20 persen.

Praktik Lama

browser-safari-aji-130405b.jpg
Safari

Sebelumnya di tahun 2018, analis Rod Hall memperkirakan Google harus menyetor US$ 9 miliar atau berkisar Rp 134 triliun (asumsi kurs Rp 14.903) pada tahun ini kepada Apple, agar terus bisa menjadi mesin pencari bawaan di perangkat iOS. Jumlahnya juga naik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Demikian dikutip dari Phone Arena, Senin (1/10/2018).

Apple disebut akan terus mematok harga tinggi, setidaknya sampai Google menolak jika dirasa terlalu mahal.

Namun jika Google sampai menolak, Apple bisa dengan mudah menjalin kerjasama dengan Microsoft untuk menjadikan Bing sebagai opsi bawaan.

Terlepas dari besaran dana untuk menjadi mesin pencari bawaah iOS, kerja sama Google dan Apple sejauh ini dinilai memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

(Tin/Isk)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya