AS Ganti Presiden, Huawei Bakal Kembali Pakai Layanan Google?

Amerika Serikat (AS) akan memiliki presiden baru, ada kemungkinan Huawei akan kembali bekerja sama dengan Google. Bagaimana nasib Huawei?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Des 2020, 10:17 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 10:17 WIB
Huawei
Huawei/Shutterstock.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari satu setengah tahun ini Google menghentikan dukungan ekslusif untuk smartphone Huawei. Imbasnya smartphone Huawei yang dirilis setelah keputusan ini berlaku, tidak lagi mendapat dukungan GMS (Google Mobile Service).

Aplikasi ekslusif Google pun tak ada di Huawei, seperti Gmail, YouTube, Play Store, Google Drive, dan lain-lain.

Hal ini terjadi atas perintah Presiden AS Donald Trump yang melarang perusahaan teknologi AS untuk bekerja dengan Huawei karena tudingan soal isu keamanan. 

Namun kini dengan pergantian presiden AS dan pergantian peta politik AS, ada kemungkinan Huawei akan kembali diizinkan untuk bekerja sama dengan Google dan perusahaan-perusahaan teknologi lain. Bagaimana nasib Huawei selanjutnya?

Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia Lo Khing Seng mengungkap kemungkinan langkah Huawei jika perusahaan kembali rujuk dengan Google.

Bisa Pakai Dua Layanan Mobile, HMS dan GMS

Huawei Mate 40 Pro
Huawei Mate 40 Pro (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

"Kini kami menggunakan Huawei Mobile Service (HMS) karena Google tidak bisa bekerja sama dengan Huawei, ada ketentuan politis. Kalau misalnya nanti Google bisa lagi, kami tetap mengembangkan HMS secara terus menerus," kata Lo Khing Seng di konferensi pers virtual peluncuran Huawei Mate 40 Pro.

Lo Khing Seng mengatakan, Huawei tidak akan meninggalkan HMS jika nantinya Google kembali bekerja sama dengan perusahaan.

Malah menurutnya, pengguna bisa memiliki dua opsi layanan, baik itu HMS maupun Google Mobile Service (GMS).

"Kalau diizinkan tinggal diaktifkan, jadi Google service ready dan Huawei service juga ready. Huawei tidak akan meninggalkan HMS karena itu adalah masa depan perusahaan. Ada kemungkinan, Huawei akan mengintegrasikan Google dengan OS barunya nanti," kata dia.

Huawei sendiri pada September 2020 memperkenalkan sistem operasi HarmonyOS yang merupakan besutan perusahaan.

 

Makin Banyak Aplikasi Lokal di AppGallery

Bicara mengenai layanan HMS, Huawei memiliki toko aplikasi sendiri yang bernama AppGallery.

Toko aplikasi ini jadi tumpuan Huawei menghadirkan aplikasi-aplikasi penunjang kebutuhan pengguna, secara resmi di perangkat Huawei. 

Bahkan di Indonesia, saat ini sudah ada lebih dari 161 aplikasi lokal terpopuler yang ada di AppGallery. Huawei juga menyebut, akan terus menambah aplikasi lokal yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna di Indonesia. 

Upaya itu salah satunya diwujudkan dengan kehadiran aplikasi sekaligus solusi navigasi yang hadir di perangkat Huawei adalah Petal Maps.

Dengan solusi navigasi dan maps ini, diharapkan bisa memberi kesempatan bagi aplikasi yang terintegrasi dengan maps untuk hadir di AppGallery, misalnya layanan aplikasi transportasi online. 

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya