Google Putuskan Kerjasama dengan Huawei

Imbasnya, Huawei kehilangan dukungan terhadap update sistem operasi Android dari Google.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Mei 2019, 09:43 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 09:43 WIB
Logo Google
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Liputan6.com, Jakarta - Google dikabarkan telah putuskan kerjasamanya dengan perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei.

Keputusan ini didasarkan pada perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang dengan tegas melarang perusahaan Tiongkok berdiri di Amerika.

Imbasnya, Huawei kehilangan dukungan terhadap update sistem operasi Android. Smartphone Huawei yang bakal diluncurkan di luar Tiongkok tidak akan bisa menikmati layanan aplikasi Google seperti Gmail dan Google Play.

Selain itu, Google juga bakal menghentikan dukungan teknis untuk Huawei, seperti yang dikutip dari laman Cnet, Senin (20/5/2019).

Pekan lalu, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan ancaman musuh asing terhadap jaringan komunikasi, teknologi, dan layanan sebagai darurat nasional.

Perintah itu membatasi keterlibatan asing dalam jaringan operator nasional, diikuti dengan langkah Departemen Perdagangan Amerika yang menambahkan Huawei ke daftar hitam perdagangannya.

Alasan utama mengapa Amerika melakukan ini adalah karena Huawei punya keterikatan erat dengan pemerintah Tiongkok, dan Amerika takut kalau device Huawei digunakan untuk memata-matai negara. Huawei sendiri sudah membantah kalau produknya membahayakan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Masih Bisa Diakses Lewat Open Source

Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Kabar baiknya, perusahaan teknologi ini masih bisa mengakses versi Android terbaru lewat lisensi open source, sehingga pengguna tidak perlu khawatir.

Sebelumnya, Huawei secara langsung menyatakan perintah eksekutif itu bakal "melukai" peluncuran 5G di Amerika Serikat.

CEO Huawei Ren Zhengfei menyatakan, pertumbuhan perusahaan imbas pelarangan ini mungkin akan sedikit lambat, namun hanya mempengaruhi sedikit secara keseluruhan.

Baik Google maupun Huawei belum berkomentar secara resmi tentang masalah ini.

Fokus Smartphone Flagship, Huawei Janji Tak Lupakan Perangkat Menengah

Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Huawei kini menjadi vendor smartphone nomor dua di global. Selanjutnya, Huawei juga ingin meningkatkan komitmennya di Indonesia dengan berbagai inovasi baru dan layanannya.

Huawei menyadari posisinya di Indonesia yang masih membangun image. Oleh karenanya, perusahaan Tiongkok ini melakukan reorganisasi di Indonesia. Salah satunya adalah menghadirkan perangkat-perangkat berinovasi paling baru, dalam hal ini flagship, ke Indonesia.

Deputy Country Director Huawei Device Indonesia Lo Khing Seng mengatakan, perusahaan akan membawa banyak produk flagship ke Indonesia bersamaan dengan waktu launching global.

Sebelumnya hal ini diterapkan dengan membawa Huawei P30 Pro, dalam rentang waktu yang tidak terpaut jauh dari perilisan global.

"Kami akan membawa produk-produk mumpuni di Indonesia, produk flagship, bertepatan dengan global launch. Karena secara value, perangkat highend ini yang membawa market shareHuawei naik (di Indonesia)," kata Lo Khing Seng.

Dia melanjutkan, dengan memboyong perangkat dengan inovasi paling mumpuni ini, Huawei akan fokus ke pasar smartphone flagship. Namun demikian, perusahaan tidak akan meninggalkan smartphone di segmen lain.

"Kami tidak akan meninggalkan segmen lain, tetapi strategi Huawei tidak akan jor-joran (di smartphone segmen menengah dan entry level). Untuk meningkatkan market share, kami fokus ke kualitas produk-produuk dengan inovasi terbaru," tutur Lo Khing Seng.

Ia mengatakan, Huawei Nova series yang ada di kelas menengah akan menjadi jembatan bagi konsumen, bahwa Huawei juga memiliki smartphone kelas menengah dan entry level.

Huawei menyadari, 75 persen smartphone yang ada di market berada di kisaran harga Rp 3 juta atau di bawahnya.

"Tapi kalau tempur di smartphone kelas menengah akan berdarah-darah, makanya kami fokus ke flagship, tetapi juga tidak melupakan segmen lainnya," tutur pria berkaca mata ini.

(Tik/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya