Liputan6.com, Jakarta - Agritech startup TaniHub Group mengklaim telah mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 639 persen pada 2020, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Pamitra Wineka, Presiden TaniHub Group tidak menampik bahwa tahun 2020 merupakan tahun menantang bagi TaniHub Group. Namun, kata dia, perusahaan tetap mampu melaju dan menjalankan perannya pada tahun penuh ketidakpastian kemarin.
Baca Juga
"Kami terus mengerahkan upaya penuh untuk memajukan pertanian Indonesia sekalipun pada waktu-waktu yang sulit," tutur Pamitra.
Advertisement
Selain itu, menurut Pamitra, capaian tingkat kepuasan pelanggan pada 2020 juga mencapai lebih dari 95 persen dan pelayanan pengantaran pesanan pada hari yang sama mencapai lebih dari 90 persen.
Dia pun menuturkan sebagai perusahaan yang menargetkan diri menjadi katalisator pertanian lokal, TaniHub Group fokus dan berinovasi untuk ketiga unit bisnis:
- TaniHub sebagai platform eCommerce untuk produk pangan dan pertanian
- TaniFund sebagai platform P2P Lending permodalan mitra petani
- TaniSupply sebagai unit untuk perbaikan rantai pasok pertanian.
Sebagai langkah awal untuk memperkuat komitmen dalam memajukan pertanian lokal, TaniHub Group akan melakukan berbagai langkah percepatan.
Perusahaan akan menerapkan digitalisasi ekosistem B2B, automatisasi proses rantai pasok, penambahan jumlah petani terdampak, dan peningkatan pengukuran dampak sosial atas apa yang telah perusahaan lakukan.
TaniHub Gandeng LPDB KUMKM Tingkatkan Akses Pasar Petani
Sebelumnya TaniHub Group dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) berkolaborasi perlebar akses pasar untuk petani dan tingkatkan mutu hasil panen lokal.
Sebelumnya kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di kantor pusat TaniHub Group, Jakarta, pada Selasa, 29 Desember 2020.
“Nota kesepahaman ini akan dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama yang memungkinkan TaniHub Group menyerap hasil tani dari koperasi-koperasi petani binaan LPDB-KUMKM,” kata President TaniHub Group Pamitra Wineka, Kamis (31/12/2020).
Selain itu, TaniFund, platform peer-to-peer lending milik TaniHub Group, dapat melakukan pendampingan on-farm maupun pendanaan budidaya terhadap para petani yang tergabung dalam koperasi-koperasi tersebut sehingga kualitas produksi mereka dapat meningkat.
Kemudian, LPDB-KUMKM dapat memberikan dukungan kepada TaniHub berupa modal kerja untuk term pembayaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan di pasar, setelah hasil panen petani diserap dan dipasarkan oleh TaniHub.
“Dukungan ini dapat mengurangi risiko mismatch jangka waktu pembayaran atas produk yang diserap pasar. Melalui upaya ini, TaniHub Group berharap dapat memberi dampak terhadap lebih banyak petani, sesuai dengan salah satu pilar bisnis perusahaan, yaitu Social Impact (Dampak Sosial),” jelasnya.
Berdasarkan data LPDB-KUMKM, saat ini terdapat 3.055 koperasi petani dan nelayan yang bermitra dengan lembaga tersebut. Rata-rata koperasi petani binaan LPDB-KUMKM memiliki 960 anggota dengan berbagai macam hasil tani dan produk ikan.
Lembaga tersebut menilai potensinya masih sangat besar karena saat ini terdapat 9.126 koperasi sektor riil yang bergerak di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Advertisement
Selanjutnya
Ia menegaskan kolaborasi bersama LPDB-KUMKM ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kerja sama yang solid dengan pihak pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingan utama perusahaan dalam rangka menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik.
“Kami berharap dapat menciptakan dampak yang lebih besar kepada lebih banyak petani di Indonesia. Tentunya, kami tidak bisa bekerja sendiri, sehingga kolaborasi dalam hal ini dibutuhkan untuk mencapai mimpi tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya dengan luasnya jaringan koperasi binaan LPDB-KUMKM dan layanan TaniHub Group yang mencakup dari hulu ke hilir, dirinya yakin bahwa langkah ini dapat semakin terakselerasi.
Sejalan dengan Pamitra, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo berharap dengan skema kerja sama ini, para petani yang tergabung dalam wadah koperasi mendapatkan harga beli yang lebih baik dan bersaing. Dengan begitu, kesejahteraan mereka akan terangkat.
Kementerian Koperasi dan UKM yang dipimpin oleh Teten Masduki berharap, perjanjian ini dapat menjadi tonggak pemberdayaan koperasi dan UKM sehingga mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional.