Liputan6.com, Jakarta - Pegasus dikenal sebagai salah satu alat penyadapan paling canggih saat ini. Tercatat, alat buatan perusahaan Israel bernama NSO Group itu banyak dipakai untuk melakukan penyadapan kepada aktivis dan jurnalis.
Misalnya, menurut laporan organisasi nonprofit Citizen Lab, operasi pemerintah menggunakan Pegasus untuk melakukan penyadapan pada 36 ponsel pribadi awak media Al Jazeera terjadi pada Juli dan Agustus 2020 lalu.
Saat itu, pelaku penyadapan menggunakan rantai eksploitasi yang disebut KISMET. Menurut Citizen Lab, ia melibatkan eksploitasi tanpa klik tak terlihat di aplikasi iMessage.
Advertisement
Baca Juga
Namun, organisasi berbasis di Kanada itu meyakini bahwa KISMET tidak dapat melakukan penyadapan pada perangkat berbasis iOS 14 atau lebih baru.
"Kami tidak melihat bukti bahwa eksploitasi KISMET masih berfungsi di iOS 14 atau lebih lebih baru, meskipun kami mendasarkan pengamatan kami pada sampel terbatas dari perangkat yang diamati," kata organisasi berbasis di Kanada tersebut.
Apple, lanjut mereka, membuat banyak peningkatan keamanan di iOS 14 dan menduga bahwa perubahan ini memblokir celah eksploitasi tersebut.
"Meskipun kami yakin bahwa NSO Group terus bekerja untuk mengembangkan vektor infeksi baru, jika Anda memiliki perangkat berbasis iOS, Anda harus segera memperbarui ke iOS 14," tutur organisasi lintas-disiplin yang berafiliasi ke University of Toronto itu.
Kemampuan Pegasus
Soal kemampuan pegasus, Citizen Lab menemukan bahwa Pegasus dapat merekam audio di lingkungan sekitar dari mikrofon ponsel dan merekam audio panggilan telepon yang dienkripsi sekalipun.
Selain itu, Pegasus juga mampu mengambil foto lewat kamera ponsel.
Advertisement
Kemampuan lainnya
Tak hanya itu, Citizen Lab juga meyakini Pegasus dapat melacak lokasi perangkat. Yang paling mengkhawatirkan, alat penyadapan ini dapat mengakses kata sandi serta kredensial yang tersimpan di ponsel.