Fintech Lokal Ini Salurkan Rp 18 Triliun ke UMKM di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini banyak UMKM di Indonesia yang terbantu dengan kehadiran startup fintech.

oleh Iskandar diperbarui 08 Feb 2021, 13:34 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2021, 09:00 WIB
Mengunjungi Kios Jakpreneur di Jantung Kota
Pengrajin saat merapikan produk yang dijual di Kios Jakpreneur di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Terdapat 3 Kios Jakpreneur yang menjual berbagai produk UMKM dalam negeri, mulai dari kerajinan tangan hingga beragam jenis kuliner. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia yang terbantu dengan kehadiran perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang financial technology (fintech).

Salah satunya adalah startup lokal Asetku yang mengklaim telah menyalurkan dana hingga Rp 18 triliun kepada UMKM dan pelaku usaha di bidang lainnya pada 2020. 

Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan, mengatakan meski di tengah pandemi penyesuaian skema makin diperketat, perusahaan bisa bertahan bahkan meningkat dari segi pengguna hingga penyaluran dana.

"Ada peningkatan pengguna baru hingga 81 persen untuk lender dan 67 persen untuk borrower. Utamanya adalah dengan tingkat keberhasilan bayar pada hari ke-90 (TKB90) tetap di angka 100 persen," ujar Andrisyah melalui keterangannya, Sabtu (6/2/2021).

Ia menyebut kontribusi penyaluran pinjaman Asetku pada 2020 mencapai 24 persen dari total penyaluran pinjaman nasional dan optimisis dapat meningkat pada 2021 dengan strategi-strategi yang akan diterapkan.

"Kami optimistis bisa salurkan dana Rp 18 triliun pada 2021. Target ini lebih besar 20 persen bila dibandingkan dengan target tahun lalu," ungkap Andrisyah.

 

Gandeng E-commerce

Jimmi Adhe Kharisma, Komisaris Asetku, menambahkan tahun ini perusahaan akan mengejar rencana-rencana yang sempat tertunda di 2020.

"Antara lain bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan maupun e-commerce untuk program diversifikasi peminjam supaya profilnya jadi lebih beragam," sambungnya.

Perluasan pengguna secara geografis juga akan digalakkan kembali diiringi dengan aktivitas edukasi secara online dan strategi marketing lainnya.

 

Perluasan Literasi Keuangan Digital

Hal ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan literasi keuangan digital, khususnya di daerah-daerah luar pulau Jawa.

Pun demikian, layanan peer to peer lending yang terdaftar dan diawasi OJK ini akan tetap memperketat skema dan prosedur mitigasi risiko pada 2021. Langkah-langkah mitigasi risiko tahun lalu akan dievaluasi dan ditingkatkan kembali di tahun ini.

"Kami akan tetap perketat seleksi calon peminjam dan kerjasama dengan asuransi juga akan terus berlangsung. Selain itu, Asetku juga akan meningkatkan infrastruktur legal and compliance agar dapat memenuhi ketentuan yang berlaku di masa mendatang," ujar Jimmi memungkaskan.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya