Microsoft Tengah Berdiskusi dengan Discord untuk Capai Kesepakatan Akuisisi

Menurut laporan terbaru Bloomberg, Microsoft dilaporkan tengah melakukan pembicaraan dengan Discord untuk melakukan akusisi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Mar 2021, 12:44 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 12:44 WIB
Discord
Discord. Dok: play.google.com

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi layanan Discord. Informasi ini diketahui berdasarkan laporan terbaru dari Bloomberg.

Mengutip informasi dari The Verge, Selasa (23/3/2021), Executive VP Gaming Microsoft Phil Spencer disebut menjadi pihak yang langsung melakukan pembicaraan tentang rencana akuisisi ini.

Kabarnya, nilai akusisi ini mencapai lebih dari USD 10 miliar. Kendati demikian, Discord maupun Microsoft belum mengonfirmasi mengenai laporan ini.

Di sisi lain, menurut laporan Venture Beat, Discord sendiri tengah menjajaki penjualan ke beberapa pembeli potensial yang menyatakan minat melakukan akusisi. 

Untuk diketahui, Discord saat ini sudah memiliki 140 juta pengguna aktif bulanan dan berhasil memperoleh pendapatan USD 130 juta tahun lalu. 

Kendati demikian, The Wall Street Journal menyebut perusahaan ini belum mencatat keuntungan. Dari laporan terakhir, valuasi perusahaan ini sekitar USD 7 miliar.

Meski ada kabar akuisisi, sumber lain menyebut Discord lebih memilih untuk go public ketimbang merger dengan perusahaan lain.

Nilai Akuisisi Microsoft atas Perusahaan Induk Bethesda Capai Rp 107,7 Triliun

Bethesda
Gameplay The Elder Scrolls: Legend, gim bergenre collectible card game dari Bethesda dan Dire Wolf Digital (sumber: gamepedia.com)

Di sisi lain, Komisi Uni Eropa sebelumnya telah menyetujui akuisisi Microsoft atas ZeniMax Media, induk perusahaan studio gim Bethesda Softworks.

Microsoft akan membeli studio Bethesda dengan nilai USD 7,5 miliar atau setara Rp 107,7 triliun.

Kesepakatan Microsoft ini disetujui oleh Komisi Uni Eropa tanpa persyaratan apa pun. Pasalnya, kesepakatan ini dinilai tidak menimbulkan keraguan serius mengenai kompabilitasnya dengan pasar umum.

Perlu diketahui, akuisisi Microsoft atas ZeniMax Media membutuhkan persetujuan dari Uni Eropa, sebelum Microsoft bisa membawa gim-gim besutan Bethesda ke layanan berlangganan Xbox Game Pass.

"Komisi menyimpulkan bahwa akuisisi yang diusulkan tidak akan menimbulkan masalah persaingan, mengingat posisi pasar entitas gabungan yang terbatas di hulu dan kehadiran pesaing kuat di hilir dalam distribusi video gim," demikian pernyataan Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (9/3/2021).

"Transaksi tersebut diperiksa di bawah prosedur normal untuk merger," kata Komisi Uni Eropa dalam pernyataan.

Nantinya ketika kesepakatan selesai, daftar studio gim Microsoft akan melonjak menjadi 23 studio.

Hal ini karena adanya penambahan sub studio Bethesda seperti pengembang gim Dishonored Arkane, studio Wolfenstein, MachineGames, Doom maker id Software, dan The Evil Within Studio Tango Gameworks.

Seperti LinkedIn, Bethesda Tetap Berjalan Mandiri

Kendati begitu, setelah akuisisi, Microsoft akan tetap menjalankan Bethesda secara terpisah dengan kepemimpinan yang ada saat ini.

Pendekatan yang sama juga dilakukan Microsoft dalam akuisisi sebelumnya. Misalnya saat akuisisi Mojang, LinkedIn, dan GitHub. Diketahui, semua perusahaan yang sudah diakuisisi Microsoft ini tetap berjalan terpisah.

Microsoft sendiri sebenarnya mengumumkan rencananya mengakuisisi Bethesda pada September 2020.

Kendati demikian, dengan akuisisi ini, Microsoft tetap berjanji untuk menghormati komitmen ekslusivitas PS5 atas gim Deathloop dan GhostWire: Tokyo.

Selain itu, gim seperti The Elder Scroll: Online juga akan terus didukung seperti sebelumnya.

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya