Vendor Menara Telekomunikasi Mitratel Siap Hadirkan Infrastruktur untuk Gelar 5G

Vendor menara telekomunikasi Mitratel menyebut pihaknya sudah siap menghadirkan infrastruktur untuk mendukung penerapan jaringan 5G di Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 13:00 WIB
Tower telekomunikasi
Menara telekomunikasi Mitratel (Foto: Mitratel).

Liputan6.com, Jakarta - 5G menjadi hal yang banyak dibicarakan pelaku industri telekomunikasi di Indonesia. Mulai dari vendor smartphone, penyedia teknologi jaringan, hingga operator pun mulai bersiap menyambut kehadiran teknologi jaringan internet generasi kelima 5G di Tanah Air.

Apalagi, jaringan 5G digadang-gadang akan meningkatkan produktivitas baik di sektor industri manufaktur maupun konektivitas. Belum lagi jika bicara mengenai manfaat ekonomi dari penerapan 5G di Tanah Air.

Para pelaku industri telekomunikasi pun menyatakan diri sudah siap dengan kehadiran 5G di Indonesia, baik itu operator, penyedia teknologi jaringan, hingga vendor smartphone, dan ekosistem pendukungnya seperti vendor menara telekomunikasi.

PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel) menyebut pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis guna memperkuat bisnis menara telekomunikasi.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, langkah strategis ini dilakukan dalam upaya meningkatkan nilai bisnis tower untuk memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan berkualitas, salah satunya dalam mendukung penggelaran 5G.

"Mitratel akan tetap agresif dalam memacu pertumbuhan perusahaan baik secara organik maupun inorganik, serta memacu perbaikan bisnis dengan meningkatkan performa keuangan dan perbaikan internal," kata Teddy Hartoko.

Sudah Punya 22.000 Menara untuk Dukung Telekomunikasi

Ilustrasi BTS 4G Telkomsel Baru
Ilustrasi BTS 4G Telkomsel Baru. Kredit: Telkomsel

Dia mengatakan, kini Mitratel memiliki lebih dari 22.000 menara telekomunikasi di seluruh Indonesia. Teddy Hartoko mengatakan, ke depannya perusahaan akan bertransformasi dari bisnis menara menjadi perusahaan infrastruktur digital.

Apalagi, menurutnya, salah satu prioritas strategi bisnis adalah tetap agresif memacu pertumbuhan sekaligus beradaptasi dengan perkembangan teknologi menuju era 5G.

Tak hanya jumlah menara yang ditambah, kehati-hatian dalam investasi dinilai oleh Teddy Hartoko sebagai hal yang perlu dilakukan perusahaan.

Ke depan anak usaha Telkom ini menyatakan akan terus ekspansi guna mendukung kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanan.

"Terlebih dalam menghadapi pengembangan teknologi 5G yang akan segera diimplementasikan di Indonesia," katanya.

Teddy Hartoko berharap, Mitratel bisa ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur dan mendukung konektivitas data lebih cepat, termasuk fiberisasi jaringan pada menara telekomunikasi.

Beli Tower Telkomsel

BTS Telkomsel pertama di Indonesia
BTS Telkomsel pertama di Indonesia. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Sebelumnya, Telkomsel resmi menyelesaikan pengalihan kepemilikian 6.050 menara telekomunikasi ke PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli yang telah disepakati kedua pihak pada Oktober 2020.

Sebelumnya, pengalihan kepemilikan menara dari Telkomsel ke Mitratel dilakukan bertahap sesuai kesepakatan.

Pada Oktober 2020 atau tahap pertama, sebanyak 1.911 menara dialihkan. Kemudian pada tahap finalisasi, Telkomsel mengalihkan kepemilikan atas 4.139 menara. Dengan begitu totalnya menjadi 6.050 menara yang dialihkan dari Telkomsel pada Mitratel.

Aksi korporasi ini menjadi bagian dari upaya penataan portofolio bisnis yang akan berdampak positif bagi keberlangsungan kedua perusahaan dalam jangka panjang.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, selesainya pengalihan kepemilikan menara ini memperkuat basis bisnis inti perseroan secara signifikan. Dengan demikian, Mitratel makin kuat posisinya sebagai salah satu provider menara telekomunikasi dengan jangkauan terluas di Indonesia.

"Ke depan, kami berharap, penguatan portofolio ini bisa menjadi modal utama untuk perluasan pasar dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia," katanya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya