Telkomsel Alihkan Kepemilikan 6.050 Menara BTS ke Mitratel

Telkomsel mengalihkan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi milik perusahaan ke Mitratel. Hal ini dilakukan untuk memperkuat transformasi menjadi perusahaan digital terdepan di Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Okt 2020, 17:28 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 17:28 WIB
Telkomsel
Telkomsel mengalihkan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi ke Mitratel (Foto: Telkomsel)

Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel mengalihkan 6.050 menara telekomunikasi milik perusahaan ke Mitratel. Hal ini dilakukan untuk memperkuat transformasi menjadi perusahaan digital terdepan di Indonesia.

Aksi korporasi ini ditandai dengan penandatangan Perjanjian Jual Beli Bersyarat antara Telkomsel dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitranet).

Disebutkan, pengalihan kepemilikan menara ini dilakukan secara bertahap dan ditargetkan selesai pada akhir triwulan pertama 2021. Penandatanganan dilakukan oleh masing-masing direktur utama perusahaan pada 14 Oktober 2020 lalu.

Dirut Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, Telkomsel mendukung kesepakatan ini sebagai komitmen melanjutkan transformasi perusahaan serta memperkuat portofolio Telkom Group.

"Ke depan, Telkomsel akan fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan digital, salah satu prioritas strategi bisnisnya adalah memperkuat ekosistem difital dengan ketersediaan layanan terbaik untuk seluruh masyarakat," kata Setyanto, dalam keterangan resmi perusahaan, Selasa (20/10/2020).

Sementara, Dirut Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, aksi korporasi ini merupakan strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.

"Kami yakin bahwa pengalihan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel akan memperkuat bisnis Mitratel secara fundamental," kata Theodorus.

Nilai Tambah

Ilustrasi BTS Telkomsel
Ilustrasi BTS Telkomsel (Liputan6.com/Sangaji)

Lebih lanjut Theodorus mengatakan, pengalihan kepemilikan menara ini menjadi potensi yang baik dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan berdampak positif pada penguatan industri telekomunikasi nasional.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menambahkan, aksi korporasi yang dilakukan Telkomsel dan Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio Telkom Group demi optimalisasi bisnis dan aset yang dimiliki serta memastikan optimal value bagi pemegang saham.

"Langkah ini juga merupakan upaya untuk value creation bisnis tower dan memastikan agar setiap entitas anak perusahaan dapat fokus dalam melakukan penguatan pada lini bisnisnya masing-masing," katanya.

Wakil Menteri BUMN II RI Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kesepakatan Telkomsel dan Mitratel ini merupakan langkah besar untuk restrukturisasi portofolio Telkom Group untuk keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Inisiatif dari Pemerintah

Ilustrasi BTS 4G Telkomsel Baru
Ilustrasi BTS 4G Telkomsel Baru. Kredit: Telkomsel

"Ini menjadi bagian dari inisiatif pemerintah yang berupaya melakukan restrukturisasi BUMN dalam mengembalikan bisnis inti dari masing-masing perusahaan dan menciptakan nilai tambah melalui struktur perusahaan yang lebih ideal.”

Diharapkan, dengan transaksi ini, Telkomsel dapat semakin fokus dalam menghadirkan ragam produk dan layanan digital terkini untuk masyarakat Indonesia.

“Telkomsel akan fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia. Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dimaksimalkan untuk mengembangkan investasi dalam membangun ekosistem digital Telkomsel," kata Setyanto.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya